Bolehkah Wanita Menikah Tanpa Wali

BOLEHKAH WANITA MENIKAH TANPA WALI Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah Pertanyaan: Apa hukum wanita yang berada di sebuah negeri sedangkan walinya di negeri lain dan dia menikah tanpa seizin walinya, padahal dia bisa menghubungi walinya tersebut? Jawaban: Akad tersebut bathil, karena diriwayatkan dalam kitab As-Sunan dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ary radhiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda: لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ. “Tidak sah nikah tanpa wali.” (HR. Abu Dawud no. 2085 dan At-Tirmidzy no. 1101 dan selainnya. ...

Di Antara Karakteristik Seorang Hizbi

DI ANTARA KARAKTERISTIK SEORANG HIZBI Al-Imam al-Wadi’i rahimahullah berkata, “Seorang hizbiy bisa bersiap untuk memiliki lima wajah. Padahal Nabi shallallahu’alaihiwasallam bersabda, إنّ من شرّ النّاس ذا الوجهين الّذي يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه “Sesungguhnya diantara orang-orang yang paling buruk adalah bermuka dua, yang mendatangi sebagian orang dengan satu wajah, dan mendatangi sebagian yang lain dengan wajah yang lain”. Adapun seorang sunni, ia berpegang teguh dengan agamanya, sama saja apakah seorang itu ridha ataukah tidak, berbeda dengan hizbiyyun. Tuhfatul Mujib ...

Audio: “Al-Arba’una fii Madzhabis Salaf” – Bagian 1

Bismillah, Berikut Rekaman Kajian Ilmiyah Bersama Al-Ustadz Muhammad Afifudin as-Sidawi Hafizhahulloh,  Pembahasan Kitab “Al-Arba’una fii Madzhabis Salaf” Karya Syaikh Ali bin Yahya Al Hadadi Hafizhahullah, [Seri 1] 01  Metodologi Dakwah Salafiyyah –  Download disini [Seri 1] 02  Metodologi Dakwah Salafiyyah –  Download disini [Seri 1] 03  Tanya Jawab –  Download disini [Seri 2] 01  Metodologi Dakwah Salafiyyah –  Download disini [Seri 2] 02  Metodologi Dakwah Salafiyyah –  Download disini [Seri 2] 03  Tanya Jawab  –  Download ...

Bolehkah Wanita Melihat Para Ulama Di Televisi

BOLEHKAH WANITA MELIHAT PARA ULAMA DI TELEVISI Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah Pertanyaan: Apa hukum wanita melihat pria di televisi, seperti melihat kepada para dai dan masayikh serta ulama ketika mereka menyampaikan ceramah? Jawaban: Demi Allah, ini merupakan bencana, yaitu masalah media ini dengan tampilnya pria di hadapan wanita dan wanita di hadapan pria. Ini merupakan musibah. Dia bisa mendengarkan nasehat dan pelajaran (agama) melalui radio tanpa melihat gambar (pria). https://archive.org/download/BolehkahWanitaMelihatParaUlamaDiTelevisiAsySyaikhShalihAlFauzan/Bolehkah%20wanita%20melihat%20para%20ulama%20di%20televisi-asy%20syaikh%20shalih%20al-fauzan.mp3 ~ Audio bisa di Download di ...

Mutiara Hikmah Salafush Sholeh (bagian 4)

BERATNYA MENINGGALKAN PERKATAAN YANG TIDAK BERMANFAAT Abdullah bin Abi Zakariya Al-Khuza’iy -rahimahullah- berkata: “Aku melatih diri untuk tidak berbicara yang tidak bermanfaat bagiku selama 20 tahun, sebelum aku mampu melakukan sesuai yang kuinginkan.” (Al-Muntazham fii Taarikhil Muluk wal Umam, 7/181) BAHAYA UJUB Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Diantara tanda kembalinya seorang hamba kepada Allah dengan benar adalah; tidak merendahkan orang-orang yang berkubang dalam kelalaian dan tidak mengkhawatirkan keadaan mereka dalam keadaan di saat yang sama engkau membuka pintu harapan bagi ...

Bolehkah Pendidikan Yang Bercampur Baur Antara Pria Dan Wanita

BOLEHKAH PENDIDIKAN YANG BERCAMPUR BAUR ANTARA PRIA DAN WANITA Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah Pertanyaan: Seorang penanya bertanya melalui suratnya bahwa dia adalah seorang gadis yang menjaga agama di dalam keluarga yang juga istiqamah, tetapi dia menghadapi masalah karena kuliah di semester pertama dalam keadaan di kampus terjadi campur baur antara mahasiswa dan mahasiswi. Maka dia menanyakan bagaimana hukumnya bercampur baur dengan para pemuda, dia juga menjelaskan bahwa dia telah berusaha untuk meninggalkan kuliah, tetapi ayahnya melarang, marah dan mengatakan, ...

Apakah Rudud Selalu Melazimkan Tabdi’?

APAKAH RUDUD SELALU MELAZIMKAN TABDI’? Fawaid Manhajiyyah Dari Asy Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul Hafizhahullah (Pertanyaan ke 10) Pertanyaan:  Apakah dengan adanya bantahan terhadap kesalahan melazimkan bahwa orang yang melontarkan kesalahan tersebut menjadi mubtadi’? Asy-Syaikh Ahmad bin Umar Bazmul hafizhahullah menjawab, “Pertanyaan ini sebenarnya sudah lewat penjelasannya, namun aku akan menjelaskannya lagi sekilas. Aku katakan -semoga Allah memberkahi kalian- sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullahu ta’ala, bahwa orang yang melakukan kesalahan dari kalangan ahlul haqq, ia harus ...

Audio “Kumpulan yang Bagus dalam Masalah Pokok-Pokok Ke imanan” – Bagian 4

Bismillah, Berikut Rekaman Kajian Ilmiyah Bersama Al Ustadz Muhammad Afifuddin as Sidawy Hafizhahullah, pembahasan Kitab “Al Majmu’atu al Hisan Fii Ushul al Iman“ Sesi 4 (01 Ada Apa di Akhir Malam) – Download di sini Sesi 4 (02 Ada Apa di Akhir Malam + Tanya-Jawab) – Download di sini Sesi 4 (03 Tanya Jawab) – Download di sini Sesi 5 (01 Meneropong Alam Malaikat) – Download di sini Sesi 5 (02 Meneropong Alam Malaikat) – Download di sini Sesi 5 (03 Tanya-Jawab) ...

Mencari Rezeki Dengan Menjadi Seorang Pemberani – Bagian 2

MENCARI REZEKI DENGAN MENJADI SEORANG PEMBERANI (2) Suatu hari ada seorang lelaki lewat di depan rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, dan para shahabat radhiyallahu `anhu melihat kondisi lelaki tersebut dari kulit tubuhnya dan semangatnya (seperti lelaki pekerja yang tangguh- pen), maka rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam berkata: إن كان خرج يسعى على ولده صغارًا فهو في سبيل الله، و إن خرج يسعى على آبوين شيخين كبيرين فهو في سبيل الله، وإن كان يسعى على نفسه يعفّها فهو في سبيل الله، ...

Merasa Takut Tertipu (dengan Amalan yang dilakukan) dan Takjub kepada Diri Sendiri

Merasa Takut Tertipu (dengan Amalan yang dilakukan) dan Takjub kepada Diri Sendiri (Faidah dari Syarh Shahih al-Bukhari, Pelajaran 5, asy-Syaikh Ubaid al-Jabiri hafizhahullah) Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata, ” Aku tidak menghadapkan/memeriksa amalanku dengan ucapanku, ataupun menghadapkan/memeriksa ucapanku dengan amalanku, melainkan aku pasti mengkhawatirkan bahwa aku termasuk orang yang mendustakan.” Beliau mengkhawatirkan diri beliau tidak jujur. Atsar ini juga diriwayatkan dengan shighah isim maf’ul (mukadzdzaban), sehingga artinya; Aku khawatir amalanku mendustakan ucapanku. Maknanya, beliau takut apabila beliau mendakwakan sesuatu bagi ...

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks