Wara’ dan Zuhud, Apa Bedanya?

WARA’ DAN ZUHUD, APA BEDANYA?

✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

Zuhud lebih tinggi dari wara’. Bedanya adalah wara’ berarti meninggalkan sesuatu yang bermudarat (terhadap kepentingan akhiratnya), sedangkan zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat (untuk kepentingan akhiratnya).

Kesimpulannya, segala urusan terbagi menjadi tiga:

1. Sesuatu yang memudaratkan kepentingan akhirat.

2. Sesuatu yang bermanfaat untuk kepentingan akhirat.

3. Tidak bermudarat, tetapi juga tidak bermanfaat.

Wara’ adalah meninggalkan sesuatu yang mendatangkan mudarat terhadap kepentingan akhirat, yakni meninggalkan perkara haram.

Adapun zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kepentingan akhirat. Perkara yang tidak bermanfaat untuk kepentingan akhirat, ia tinggalkan. Sebaliknya, perkara yang bermanfaat untuk kepentingan akhirat, ia kerjakan. Tentu saja, perkara yang haram, lebih-lebih lagi, pasti ditinggalkan.

Oleh karena itu, zuhud lebih tinggi dari wara’. Setiap orang zuhud, pasti ia wara’. Namun, tidak setiap orang yang wara’ ia zuhud.

📚 Syarah Riyadhush Shalihin hlm. 790

ﺃﻥ اﻟﺰﻫﺪ ﺃﻋﻠﻰ ﻣﻦ اﻟﻮﺭﻉ، ﻭاﻟﻔﺮﻕ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺃﻥ اﻟﻮﺭﻉ ﺗﺮﻙ ﻣﺎ ﻳﻀﺮ، ﻭاﻟﺰﻫﺪ ﺗﺮﻙ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﻊ، ﻓﺎﻷﺷﻴﺎء ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻗﺴﺎﻡ: منها ﻣﺎ ﻳﻀﺮ ﻓﻲ اﻵﺧﺮﺓ، منها ﻣﺎ ﻳﻨﻔﻊ، ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻀﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔﻊ.

فالورع: ﺃﻥ ﻳﺪﻉ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻣﺎ ﻳﻀﺮﻩ ﻓﻲ اﻵﺧﺮﺓ، ﻳﻌﻨﻲ ﺃﻥ ﻳﺘﺮﻙ اﻟﺤﺮاﻡ.

ﻭاﻟﺰﻫﺪ: ﺃﻥ ﻳﺪﻉ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﻌﻪ ﻓﻲ اﻵﺧﺮﺓ، ﻓﺎﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻨﻔﻌﻪ ﻻ ﻳﺄﺧﺬ ﺑﻪ، ﻭاﻟﺬﻱ ﻳﻨﻔﻌﻪ ﻳﺄﺧﺬ ﺑﻪ، ﻭاﻟﺬﻱ ﻳﻀﺮﻩ ﻻ ﻳﺄﺧﺬ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺑﺎﺏ ﺃﻭﻟﻰ، ﻓﻜﺎﻥ اﻟﺰﻫﺪ ﺃﻋﻠﻰ ﺣﺎﻻ ﻣﻦ اﻟﻮﺭﻉ، ﻓﻜﻞ ﺯاﻫﺪ ﻭﺭﻉ، ﻭﻟﻴﺲ ﻛﻞ ﻭﺭﻉ ﺯاﻫﺪا.

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.