WANITA HAMIL DAN MENYUSUI DI BULAN RAMADHAN
Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله
Pertanyaan: “Apakah boleh wanita hamil dan menyusui berbuka di bulan Ramadhan dan mereka hanya membayar fidyah saja tanpa harus mengqadha?
Jawaban:
Masalah ini merupakan masalah yang diperselisihkan oleh para ‘ulama.
Sebagian ‘ulama memandang: bahwa wanita hamil dan menyusui hanya wajib membayar fidyah saja dan boleh baginya berbuka. Karena terkadang kehamilan itu berturut-turut melewati bulan Ramadhan.
Terkadang berturut-berturut dan tidak ada waktu lagi bagi keduanya untuk melakukan qadha. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dan dipegang oleh sebagian salaf.
Pendapat kedua: wanita hamil dan menyusui itu layaknya orang sakit. Apabila puasa memberatkan mereka, maka keduanya berbuka dan membayar qadha. Namun jika puasa itu tidak memberatkan, maka wajib bagi keduanya berpuasa. Dan pendapat inilah yang lebih rajih dan lebih kuat dalilnya, yang dengannya datang hadits shahih dari Anas bin Malik al-Ka’bi bukan Anas bin Malik al-Anshari bahwa Rasulullah ‘alaihish shalatu was salam bersabda:
إن الله وضع للمسافر الصوم وشطر الصلاة، ووضع عن المرضع الصوم
“Sesungguhnya Allah meringankan puasa dan setengah shalat dari musafir dan meringankan puasa dari wanita yang menyusui.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah telah meringankan separuh shalat dan puasa dari musafir dan meringankan puasa dari wanita hamil dan menyusui. Maka ini menunjukkan bahwa keduanya bak musafir. Dalam puasa, seorang musafir boleh berbuka dan membayar qadha, maka keduanya juga demikian.
Namun musafir mendapatkan kekhususan qashar dalam shalat. Allah meringankan separuh shalat (dari musafir) yaitu dari shalat-shalat yang empat raka’at, zhuhur, ‘ashar, dan ‘isya. Tidak ada di dunia ini seorangpun yang boleh mengqashar shalat kecuali musafir.
Orang sakit tidak mengqashar shalat, wanita hamil dan menyusui juga tidak mengqashar shalat. Tetapi hanya musafir yang mengqashar shalat. Ia mengerjakan shalat Zhuhur yang empat raka’at menjadi dua raka’at. Zhuhur, ‘ashar, dan ‘isya saja (yang boleh diqashar).
Sebagian orang ada yang keliru, ia mengatakan bahwa orang sakit boleh mengqashar shalat, maka ini salah. Orang sakit tidak boleh mengqashar shalat, namun ia tetap shalat empat raka’at.
Wanita hamil dan menyusui, yang benar keduanya seperti musafir dan orang sakit. Mereka berbuka dan mengqadha. Tidak ada bagi keduanya fidyah. Inilah pendapat yang rajih dan benar dan inilah yang kami fatwakan. Dan inilah yang tampak yang merupakan pendapat mayoritas ‘ulama, dikarenakan keduanya serupa dengan orang yang sakit. Maka terkadang puasa itu memberatkan keduanya karena harus menyusui atau karena kehamilan (sehingga tidak berpuasa). Dan terkadang juga tidak memberatkan keduanya seperti orang yang sakit ringan sehingga keduanya tetap berpuasa. Selesai penukilan dari beliau.
Sumber: http://www.binbaz.org.sa/node/13399
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
********************************
الحامل والمرضع في رمضان
■ سئل الشيخ العلامة الفقيه ابن باز – رحمه الله –
هل يجوز للحامل أو المرضع الإفطار في رمضان وعليهما
الفدية فقط دون القضاء ؟
(الجواب) :
هذه المسألة مسألة خلاف بين أهل العلم ، من أهل العلم من
قال :
• أن عليهما الفدية فقط ، ولهما أن تفطرا ؛ لأن الحمل قد يتتابع رمضان قد يتتابع ولا يكون عندهما فرصة للقضاء وهذا مروي عن ابن عباس وابن عمر – رضي الله عنهما – وقاله جماعة من السلف ،
• والقول الثاني : أنهما كالمريض إن شق عليهما الصيام أفطرتا وقضتا فإن لم يشق عليهما صامتا وهذا القول هو الأرجح وهو الأقوى دليلاً وهو الذي جاء به الحديث الصحيح عن أنس ابن مالك الكعبي غير أنس مالك بن الأنصاري أن الرسول – عليه الصلاة والسلام – قال : ” إن الله وضع للمسافر الصوم وشطر الصلاة ، ووضع عن المرضع الصوم ” ، فهذا يدل على أن الله وضع عن المسافر شطر الصلاة والصوم وعن الحبلى والمرضع الصوم ، فهذا يدل على أنهما كالمسافر ، المسافر في الصوم يفطر ويقضي وهما كذلك ، والمسافر يختص بالقصر في الصلاة وضع الله شطر الصلاة لأنها رباعية الظهر والعصر والعشاء ، فليس بالدنيا من يقصر الصلاة سوى المسافر ، فالمريض لا يقصر ، والحبلى والمرضع لا تقصران ، وإنما يقصر المسافر يصلي الظهر الرباعية ركعتين ، الظهر والعصر والعشاء فقط ، بعض الناس قد يغلط فيقول أن المريض يقصر ، وهذا غلط ، المريض لا يقصر يصلي أربع المريض ، فالحبلى والمرضع الصواب فيها أنهما كالمسافر والمريض تفطران وتقضيان ، وليس عليهما فدية هذا هو الأرجح وهذا هو الصواب ، وهو الذي نفتي به ، وهو الذي فيما يظهر هو قول الأكثر من أهل العلم لأنهما شبيهتان بالمريض فقد يشق عليهما الصوم من أجل الرضاع أو من أجل الحبل وقد لا يشق عليهما كالمريض خفيف المرض فتصومان ” اﻫـ .