Wajibkah Seorang Suami Membelikan Pakaian Baru Ketika Hari Raya Untuk Istri dan Anak-Anaknya?
Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jabiry hafizhahullah
Pertanyaan: Wahai syaikh, ini adalah seorang penanya wanita dari Britonia. Ia mengatakan: Apakah seorang suami itu wajib memberikan harta kepada istrinya untuk membeli pakaian hari raya atau yang di sebut dengan hadiah ‘id? Karena sebagian suami tidak memberikan uang kepada istrinya untuk membeli pakaian-pakaian yang baru di hari raya. Semoga Allah membalas anda kebaikan.
Jawaban: Wahai putriku, selama engkau seorang muslimah maka saya menduga bahwa yang engkau maksud adalah dua hari raya di dalam Islam yaitu ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha dan saya tidak menduga bahwa yang engkau maksudkan adalah hari raya-hari raya musiman yang banyak dilakukan mayoritas kaum muslimin -kecuali yang dirahmati oleh Allah- karena taklid kepada selain mereka, maka hari raya-hari raya tersebut -wahai putriku – adalah haram.
Dan selama yang engkau maksudkan adalah dua hari raya Islam yang syar’i sebagaimana yang tampak bagiku yaitu ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha, maka saya katakan:
Pertama: Saya menyeru engkau dan seluruh putri-putri kami muslimah -terlebih yang berpegang dengan sunnah- supaya dada-dada mereka lapang untuk para suami, berupaya mencurahkan pergaulan yang baik kepada sang suami, dan menunaikan apa yang sudah menjadi kebiasaannya baik secara syar’i maupun adat kebiasaan dari sisi istri kepada suami.
Kedua: saya menghasung para lelaki, para suami untuk bersikap lapang terhadap istri-istri dan putri-putri mereka dan hendaknya mereka menampakkan atsar (tanda) kenikmatan yang sudah Allah lapangkan bagi mereka.
Maka nasehat kami untuk kalian dan untuk suami-suami kalian ialah saling bergaul dengan cara yang baik. Dan diantara perkara yang dapat mengantarkan hubungan antara lelaki dan perempuan ialah kecintaan, kedekatan, keterkaitan yang sangat erat, dan saling tolong menolong di atas kebaikan dan takwa.
Dan kami menasehatkan kepada kalian -secara khusus wahai para wanita muslimah- untuk berlaku lemah lembut terhadap suami-suami kalian bila mereka dalam kondisi sulit dan terbebani dengan hadiah-hadiah seperti baju, perhiasan, atau selainnya yang kalian sebutkan kepada mereka. Karena ini diantara perkara yang Allah wajibkan kepada kalian untuk mempergauli mereka dengan cara yang baik.
Apabila ini telah dipahami, maka wajib bagimu wahai para suami bila engkau dalam kondisi mudah (banyak rezeki) untuk bersikap lapang terhadap anak-anakmu, putri-putrimu, dan ibu mereka. Di hari raya, memberi mereka sesuatu yang dapat menampakkan kegembiraan dan keceriaan bagi anggota keluargamu. Terlebih bila itu merupakan kebiasaan kaum muslimin yang berjalan di sisi kalian. Jangan engkau mengurangi sesuatu yang dapat memberikan kebahagiaan dan keceriaan bagi anggota keluargamu wahai lelaki muslim.
Dan saya katakan: Sama saja – wahai puteriku – suamimu memberimu uang untuk engkau membeli pakaian hari raya dan hadiah-hadiah ‘id yang biasa berjalan di sekitar kalian atau engkau pergi ke pasar dan membeli sesuai dengan pandanganmu; Hanya saja, kebiasaan wanita ialah paling mengerti tentang kebutuhan yang ia, putri-putrinya, dan anak-anak kecilnya butuhkan. Sedangkan kaum pria biasanya lebih mengerti tentang apa yang dibutuhkan oleh anak-anaknya yang besar.
Kesimpulannya: wajib bagi kalian semua untuk membesarkan dada. Wajib atas kalian semua – yang saya maksudkan: kaum pria dan istri-istri mereka -. Wajib bagi kalian untuk saling memaafkan. Hendaknya sang suami memberikan maaf kepada isterinya. Dan bila sang isteri sangat meminta tuntutannya, maka ajukanlah udzur (alasan) dengan cara yang baik.
Dan wajib bagimu -wahai puteriku- dan seluruh wanita muslimah untuk berlaku lemah lembut terhadap para suami dan jangan sekali-kali membebani mereka dengan nafkah maupun pakaian yang di luar kesanggupan mereka.
Dan bergembiralah, barang siapa meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah akan memberikan ganti yang lebih baik darinya. Makna ini datang dalam beberapa hadits yang sebagiannya menguatkan sebagian lainnya. Na’am.
Alih Bahasa: Syabab Forum Salafy
هل يجب على الزوج شراء ملابس جديدة في العيد لزوجته وأولاده؟
السؤال:
هذه يا شيخ سائلة من بريطانيا؛ تقول: هل واجب على الزوج أن يعطي زوجته مالاً لشراء ملابس العيد أو ما يسمى بهدية العيد؟ لأن بعض الأزواج لا يعطون زوجاتهم مالاً كي يشتروا ملابس جديدة للعيد. وجزاكم الله خيرًا.
الجواب:
يا بنتي! ما دمتِ مسلمة فأظنكِ تقصدين العيدين اللذين في الإسلام؛ وهما عيدُ الفطر وعيدُ الأضحى، ولا أظنكِ تقصدين الأعياد الموسمية، التي تجري في جماهير المسلمين -إلا من رحِمَ الله- تقليدًا لغيرهم، فتلك الأعياد -يا بنتي!- محرمة.
وما دمتِ تقصدين فيما يظهرُ لنا العيدين الشرعيين الإسلاميين؛ وهما عيدُ الفطر وعيدُ الأضحى؛ فأقول:
أولاً: ندعوكِ أنتِ وسائر بناتنا المسلمات -لاسيَّما صاحباتُ السنة- إلى أن تكون صدوركنَّ واسعة على أزواجكنَّ، وأن تبذلنَّ لهم حسن العشرة، وما هو معتادٌ شرعًا وعرفًا من قِبَلِ الزوجة لزوجها.
وثانيًا: نَحُضُّ الرجال الأزواج إلى أن يُوَسِّعُوا على زوجاتهم وبناتهم، وأن يُظهِروا على أولادهم وبناتهم وزوجاتهم آثار ما وسَّع الله به عليهم من النعمة.
فإن ما أوصيناكنَّ به وما أوصينا به أزواجكنَّ، هو من حسن العشرة بالمعروف، ومما يُشيعُ بين الرجال والنساء، المحبة والتآلف وقوة الترابط والتعاون على البرَّ والتقوى.
ونوصيكُنَّ -خاصَّة يا نساء المسلمات- أن تكُنَّ رفيقاتٍ بأزواجكُنَّ إذا كانوا مُعسرين، ويتكلفون ما ذكرتِ إليه من الهدايا كسوةً أو حُلِيًّا أو غير ذلك، فإن هذا مما أوجبه الله عليكُنَّ من حُسنِ العشرة بالمعروف.
فإذا تقرر هذا فعليكَ أيُّها الرجل إذا كنت موسرًا أن توسَّع على أولادكَ وبناتِكَ وأمهِم، وأن تجلب لهم في العيدين ما يظهرُ به الفرح والسرور على أهل بيتك، لاسيِّما إذا كان عُرْفُ المسلمين جارٍ عندكم بهذا، فلا تُقصِّر أيُّها المسلم في إدخال الفرح والسرور على أهل بيتك.
وأقولُ: سواءً -يا بنتي!- أعطاكِ زوجكِ نقودًا تشترين بها كسوة العيد وهدايا العيد المعتادة عندكم، أو ذهبَ بكِ إلى السوق واشترى على نظركِ؛ لكن عادة المرأة أعرفُ بما تحتاجه هي وبناتها وصغار الأولاد، والرجل عادةً أعرف منها فيما يحتاجه أولاده الكبار.
والخلاصة: عليكم جميعًا سعة الصدور، وعليكم جميعًا -وأنا أعني: الرجال وأزواجهم من النساء- عليكم أن يعفوَ بعضكم، أن يعفوَ الرجل عن زوجته، وإذا كان تجهِدُه في الطَلَبات فليحسن لها الاعتذار.
وعليكِ أنتِ -يا بنتي!- وجميع نساء المسلمات أن تدارينَ أزواجكنَّ، وأن لا تكلفنهم من النفقة والكسوة مالا يُطيقون، وأبشرنَ، من تركَ شيئًا لله عوضه الله خيرًا منه، هذا المعنى جاءت به أحاديث يشدُّ بعضها بعضًا، نعم.
Sumber || https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=113098