UNTAIAN KATA NASEHAT TERKAIT PERISTIWA YANG TERJADI DI KABUPATEN TOLIKARA – PAPUA
Kami menasihatkan kepada kaum muslimin agar:
Hendaknya menjaga lisannya dan agar tidak berkomentar tanpa bimbingan ilmu. Allah Ta’ala berfirman :
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا {الإسراء : 36
Janganlah kalian mengikuti sesuatu yang kalian tidak ada ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (al-Isra’ : 36)
Terkait poin pertama di atas, hendaknya tidak menyibukkan diri dengan mendengarkan atau mengikuti berbagai berita di media massa, karena kita tidak mengetahui siapa para pembawa berita tersebut.
{يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبحوا على ما فعلتم نادمين {الحجرات: 6
Wahai orang-orang beriman, apabila datang kepada kalian seorang fasiq dengan membawa berita, maka lakukanlah tabayyun (memperjelas dan memastikan). Karena bisa jadi kamu menimpakan pada suatu kaum dengan kebodohan, sehingga kalian menjadi menyesal atas apa yang kalian lakukan.” (al-Hujurat : 6)
Jangan pula terpengaruh dengan berita-berita dari kaum Khawarij, dengan tidak membaca dan menyebarkan berita-berita yang bersumber dari mereka.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إن الله يرضى لكم ثلاثا، ويكره لكم ثلاثا…ويكره لكم قيل وقال
Sesungguhnya Allah ridha untuk kalian tiga hal, dan benci untuk kalian tiga hal…. (di antaranya) : Allah benci untuk kalian : “katanya dan katanya” (yakni mengikuti sesuatu yang tidak jelas, pen)
Musuh-musuh Islam, termasuk kaum Nashara, tidak akan berhenti berbuat makar dan jahat kepada kaum muslimin. Hal ini menuntut kaum muslimin untuk selalu WASPADA.
Hendaknya kita tetap bersama pemerintah dan menjaga kewibawaan pemerintah RI selaku waliyyul amr. Manhaj kita mengajarkan supaya kita selalu mendoakan kebaikan untuk pemerintah kita agar Allah senantiasa beri taufiq di atas kebenaran, dan semoga Allah jaga dan jauhkan dari berbagai makar dan kejahatan musuh-musuh Islam, baik Yahudi, Nashara, musyrikin, dsb . Karena Allah berfirman :
{ولن ترضى عنك اليهود ولا النصارى حتى تتبع ملتهم قل إن هدى الله هو الهدى ولئن اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم ما لك من الله من ولي ولا نصير {البقرة: 120]
Tidak akan rela orang-orang Yahudi dan Nashara terhadap kalian, sampai kalian mau mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya hidayah Allah itulah hidayah. Kalau kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang ilmu kepada kalian, maka tidak ada untuk kalian pembelaan dan pertolongan dari Allah.” (al-Baqarah : 120)
Kita juga berdoa semoga Allah memberikan kepada mereka bithanah (teman-teman dekat/kepercayaan) yang baik dari kalangan kaum muslimin yang shalih, bukan dari kalangan orang-orang jahat dari kaum liberal, Syiah, dan kaum kuffar secara umum karena Allah berfirman:
{يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا بطانة من دونكم لا يألونكم خبالا ودوا ما عنتم قد بدت البغضاء من أفواههم وما تخفي صدورهم أكبر قد بينا لكم الآيات إن كنتم تعقلون {آل عمران: 118]
Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan bithanah (teman-teman dekat/kepercayaan) orang-orang di luar kalangan kalian. Karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh Kami telah menerangkan ayat-ayat Kami jika kalian memahaminya.” (Ali ‘Imran : 118)
Al-Imam Ahmad rahimahullah mengatakan :
لو كان لنا دعوة مستجابة لدعونا بها للسلطان
“Kalau seandainya kami punya doa yang dikabulkan, niscaya kami gunakan mendoakan kebaikan untuk pemerintah.”
Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah juga mengatakan,
لو كانت لي دعوة مستجابة لم أجعلها إلا في إمام, لأنه إذا صلح الإمام أمن البلاد والعباد
“Kalau seandainya aku punya doa yang mustajab niscaya tidak aku gunakan kecuali untuk (kebaikan) pemimpin. Karena apabila pemimpin baik, maka negeri dan rakyat akan aman.”
Semoga pemerintah kita diberi taufiq oleh-Nya agar menegakkan hukum dengan bijak dan tepat atas perbuatan mungkar kaum kafir.
Mengingatkan kepada kaum muslimin agar bertaubat dan bersegera membersihkan aqidah dan tauhidnya, serta memperbanyak ibadah kepada Allah.
Karena musibah dan kelemahan yang menimpa kaum muslimin disebabkan jauhnya mereka dari Allah dan ajaran agama-Nya.
Masih banyak terjadi dan tersebar di tengah-tengah muslimin kesyirikan, di antaranya adalah meminta-minta kepada orang yang sudah mati, mengagungkan kuburan, sesajen, perdukunan, jimat-jimat, dll.
Di samping banyak pula tersebar bid’ah yang merupakan cara amaliah atau cara beragama yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Allah Ta’ala telah memperingatkan siapa saja yang menentang ketaatan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
{فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ {النور : 63
Maka hendaknya waspada orang-orang yang menentang perintahnya (Rasulullah) bahwa mereka akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih.” (an-Nuur : 63)
Di samping banyak pula terjadi berbagai dosa dan kemaksiatan, seperti meninggalkan shalat lima waktu, zina, meminum khamr, riba, dll. Allah Ta’ala telah memperingatkan :
{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ {الروم : 41
Telah tampak berbagai kerusakan di darat dan lautan akibat perbuatan tangan-tangan manusia. Agar Allah timpakan kepada mereka sebagian akibat dari perbuatan mereka, agar mereka mau kembali.” (ar-Ruum : 41)
{ذلك بأن الله لم يك مغيرا نعمة أنعمها على قوم حتى يغيروا ما بأنفسهم وأن الله سميع عليم {الأنفال: 53
Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu sendiri merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar laga Maha Mengetahui.” (al-Anfaal : 53)
Berbagai kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita, antara lain nikmat Islam, nikmat stabilitas nasional, nikmat keamanan dalam beribadah, keamanan dalam bidang sosial kemasyarakatan, nikmat wibawa Islam dan kaum muslimin, dan lain-lain, mereka ubah dan mereka hilangkan dengan berbagai dosa, kesyirikan yang merajalela, bid’ah yang tersebar luas, serta berbagai kemaksiatan dari yang terbesar hingga yang terkecil yang menyelimuti kehidupan masyarakat.
Maka hendaknya kaum muslimin BERPEGANG TEGUH dan MENEGAKKAN SYARI’AT ISLAM dalam segala aspek kehidupan, dan meninggalkan segala hal yang bertentangan dengan Syari’at Islam.
Di samping waspada dari musuh-musuh Islam.
Doakan kebaikan untuk kaum muslimin yang ditimpa musibah ini, termasuk kaum muslimin yang mengalami kerugian materi atau non materi agar diberi kebaikan, kesabaran, dan taufiq.
——–
Pagi hari Ahad, 3 Syawwal 1436 H / 19 Juli 2015
Ditulis oleh: Luqman bin Muhammad Baabduh
••••••••••••••••••••
Dipublish oleh: Majmu’ah Manhajul Anbiya