UNGKAPAN KALAU DIA MENGINGINKAN DOSA DIANTARA DOSA-DOSAKU, AKUPUN TIDAK AKAN MEMBERINYA
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan: Di sana ada sebuah ungkapan, apabila seseorang dimintai bantuan atau sesuatu, maka ia mengatakan: “Kalau saja dia menginginkan dosa di antara dosa-dosaku, aku pun tidak akan memberinya.” Syar’ikah ucapan ini?
Jawaban:
Orang ini mengatakan: Ada sebagian orang yang apabila dimintai sesuatu darinya, mereka mengatakan: “Kalau saja dia menginginkan dosa diantara dosa-dosaku, aku pun tidak akan memberinya.” Dimaksudkan dengan itu bahwa mustahil ia akan memberinya. Namun sepertinya hal itu lebih tepat sebaliknya, ia mengatakan: Kalau dia menginginkan kebaikan di antara kebaikan-kebaikanku, niscaya aku tidak akan memberinya.
Adapun setiap dosa, maka setiap orang wajib memikul dosanya sendiri-sendiri. Kesimpulannya, ini adalah suatu hal yang dipahami oleh keumuman orang, bahwa yang dimaukan dengannya adalah menolak (enggan) memberikan sesuatu yang diminta orang tersebut. Maka aku memandang tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Sumber: Silsilatu Liqa’il Babil Maftuh > Liqa’ul Babil Maftuh (5)
Alih Bahasa : Syabab Forum Salafy
———
مقولة: لو أراد مني ذنباً من ذنوبي أعطيته
السؤال: هناك مقولة أخرى، إذا طلب من أحد شفاعة أو شيء قال: لو أراد مني ذنباً من ذنوبي ما أعطيته، هل هي شرعية؟
الجواب: هذا يقول: إن بعض الناس، إذا طلب منهم شيء، قالوا: لو أراد مني ذنباً من ذنوبي ما أعطيته، يراد بذلك أنه مستحيل أن يعطيه، لكن كأن الأمر بالعكس أن يقول: لو أراد مني حسنة من حسناتي ما أعطيته، أما كل الذنوب، فكل واحد يحب أن يتحمل عنه الإنسان ذنبه، وعلى كل حال، فالمسألة مفهومة عند العامة، أن المراد بها الامتناع أن يعطي هذا الشخص ما طلب منه، فلا أرى فيها محذوراً.
المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [5]