SAYA SEORANG SALAFY TETAPI TIDAK TA’ASHUB DENGAN MANHAJ
Pertanyaan: Ini adalah pertanyaan tentang sebuah ungkapan, semoga Allah berbuat baik kepada anda. Penanya mengatakan: Apa pendapat anda tentang ungkapan ini: “Saya salafi tetapi tidak ta’ashub (fanatik) dengan manhaj” ?
Jawaban Fadhilausy Syaikh al-‘Allamah ‘Ubaid bin ‘Abdillah al-Jabiri hafizhahullah wa ra’ah
Ungkapan ini bisa karena jahil (bodoh) atau la’ab (suka bermain-main). Satu di antara dua perkara ini. Bisa jadi orang ini jahil, tidak tahu tentang manhaj salaf apa itu dan bisa jadi karena dia ini la’ab. Sama saja karena yang ini atau yang itu, tetap tidak pantas bagi seorangpun untuk mengambil ilmu darinya. Karena seorang salafi tidak memiliki sikap ta’ashub, yang ada hanyalah sikap tamassuk. Tamassuk (berpegang teguh) dengan manhaj yang diwarisi oleh para shahabat dari Nabi shallallahu ‘alaihi was salam dan para tabi’in dari para shahabat. Kemudian kaum muslimin senantiasa waris mewarisinya, generasi belakangan dari generasi dalafnya (pendahulunya). Ia berpegang teguh dengannya.
Ini artinya bahwa ia mengikuti setiap jalannya. Dan (tamassuk) ini diantara perkara yang menghempaskan kaedah al-ma’dzirah wat ta’awun. Kita saling bahu membahu dalam perkara yang kita sepakati dan saling memberikan udzur sebagian kita dengan sebagian lainnya dalam perkara yang kita perselisihkan. Kaedah ini telah kita jelaskan panjang lebar di banyak tempat dan majelis. Na’am.
Sumber: http://ar.miraath.net/fatwah/2492
* Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
————————————–
هذه صوتية للشيخ عبيد بن عبدالله الجابري
حفظه و رعاه
ما رأيكم في هذه العبارة: أنا سلفي لكني لستُ متعصب للمنهج؟
يجيبكم فضيلة الشيخ العلاّمة عبيد بن عبدالله الجابري حفظه الله ورعاه.
السؤال:
هذا سؤال عن عبارة، أحسن الله إليكم يقول ما رأيكم فيها وهي: أنا سلفي لكني لستُ متعصب للمنهج؟
الجواب:
هذا إما جاهل أو لعّاب، أحد أمرين إما جاهل بالمنهج السلفي ما هو، وإما لعّاب وسواء كان ذا أو ذا لا يصلح لأخذ العلم عنه لأن السلفي ما عنده تعصب عنده تمسك، عنده تمسك بالمنهج الذي ورثه الصحابه عن النبي صلى الله عليه وسلم، والتابعون عن الصحابة، ثم لا يزال المسلمون يتوارثونه خلفهم عن سلفهم، يتمسكُ به، هذا معناه أنه يتتبع، كل رحله وهذا من إفراز قاعدة المعذرة والتعاون، نتعاون فيما اتفقنا عليه ويعذر بعضنا بعضاً فيما اختلفنا فيه، وهذه القاعدة قد بسطنا القول فيها في مواطن ومجالس متعددة، نعم.
المصدر: موقع ميراث الأنبياء.