Sabar Kunci Keberhasilan
Sabar dalam agama ini kedudukannya seperti kepala bagi tubuh. Apabila kepala itu hilang, mungkinkah seseorang itu hidup?!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Tidaklah seorang diberi (oleh Allah subhanahu wa ta’ala) sebuah pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.”(Muttafaqun ‘alaih)
Sabar dengan tiga macamnya—yaitu bersabar menjalankan perintah Allah subhanahu wa ta’ala, bersabar meninggalkan larangan Allah subhanahu wa ta’ala, serta bersabar menghadapi musibah dan cobaan—merupakan kunci kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat.
Allah subhanahu wa ta’ala telah memberi janji-janji yang mulia bagi orang yang bersabar. Di antara janji tersebut ialah orang yang sabar akan dibantu dalam segala urusannya, Allah subhanahu wa ta’ala mencintainya, mengokohkan hati dan kakinya, memberikan ketenteraman, memudahkannya untuk berbuat ketaatan, dijaga dari dosa, ditinggikan derajatnya dan beragam janji mulia dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Bahkan, derajat kemuliaan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan kepemimpinan dalam agama didapat dengan kesabaran, sebagaimana firman-Nya subhanahu wa ta’ala,
وَجَعَلۡنَا مِنۡهُمۡ أَئِمَّةٗ يَهۡدُونَ بِأَمۡرِنَا لَمَّا صَبَرُواْۖ وَكَانُواْ بَِٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ ٢٤
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (as-Sajdah: 24)
Apabila seseorang telah menghiasi dirinya dengan tiga bentuk kesabaran, ia akan istiqamah di atas jalan kebenaran. Amal ketaatan akan dia kerjakan, apa pun keadaannya. Kemaksiatan akan dia jauhi, sebesar apa pun dorongan hawa nafsunya. Musibah dunia akan dihadapinya dengan ketabahan, sepahit apa pun rasanya.
Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila Umar radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Kita dapatkan sebaik-baik kehidupan kita dalam kesabaran.”
Ali radhiallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya kedudukan sabar terhadap iman seperti kepala bagi tubuh. Tidak ada iman bagi yang tidak punya sifat sabar.” (Nurul Iqtibas karya al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah)
Sumber: https://asysyariah.com/meraih-keberkahan-hidup-dengan-tawakal/