MEMBACA SURAT AL-FATIHAH KETIKA BERZIARAH KUBUR
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin رحمه الله
Pertanyaan: Wahai Syaikh Muhammad, Ahmad seorang pendengar dari Irak bertanya: Sebagian manusia, baik mereka yang shalat maupun yang tidak shalat, membaca surat Al-Fatihah ketika mereka melewati pekuburan. Apakah yang demikian itu teriwayatkan dari Rasul yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Jawaban:
Baik. Ziarah kubur adalah perkara yang disyariatkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk berziarah kubur setelah sebelumnya beliau melarangnya.
Beliau ‘alaihish shalatu was salam telah bersabda, “Sungguh aku sebelumnya telah melarang kalian dari ziarah kubur. Maka (sekarang) berziarah kuburlah kalian karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akan akhirat”. Dalam riwayat lain: “mengingatkan akan kematian””.
Dan perkaranya adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena sesungguhnya seseorang jika melewati pekuburan dan melihat kuburan tersebut, dan membayangkan tergantungnya atau tertahannya para penghuni di dalamnya, bahwa mereka sekarang sesungguhnya tergantung atau tertahan dengan amal-amalnya, dan bahwa mereka adalah suatu kaum yang kemarin berada di atas permukaan bumi di mana mereka datang dan pergi, makan, minum, menikmati berbagai perhiasan dunia; kemudian ia mengingat keadaan dirinya, bahwa ia nanti dalam waktu dekat juga akan seperti mereka, akan tergantung atau tertahan dengan amal-amalnya, tidak dapat menambah kebaikan-kebaikannya, tidak pula dapat mengurangi kejelekan-kejelekannya; maka ia akan ingat dan mengambil pelajaran, serta menambah persiapannya untuk menyongsong kematian.
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk berziarah kubur ini khusus hanya untuk kaum pria saja. Adapun untuk wanita, maka sungguh “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat para wanita yang berziarah kubur…”, maka tidak boleh bagi wanita untuk menziarahi pekuburan.
Akan tetapi jika seorang wanita melewati pekuburan tanpa dimaksudkan berziarah ke sana, kemudian ia berhenti dan berdoa dengan doa yang disunnahkan, maka yang demikian tidak mengapa sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha dalam Shahih Muslim. Adapun keluarnya seorang wanita dari rumahnya dengan maksud untuk berziarah kubur, maka yang demikian masuk ke dalam laknat Allah.
Dan bagi yang berziarah kubur (di mana disyariatkannya hal ini untuk pria, pent.) maka disyariatkan untuk berdoa:
“Semoga keselamatan atas kalian para penghuni kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Semoga Allah merahmati yang terdahulu maupun yang belakangan dari kami dan kalian. Kami memohon kepada Allah untuk kami dan kalian al-‘afiyah (keselamatan). Ya Allah, janganlah Engkau haramkan bagi kami balasan kebaikan mereka, janganlah Engkau uji kami setelah mereka, dan ampunilah kami dan mereka”.
Adapun membaca surat Al-Fatihah ketika berziarah kubur maka yang demikian tidak ada asalnya dan tidak teriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu tidak sepatutnya bagi seseorang membacanya karena hal itu tidak disyariatkan. Bahkan ia sepatutnya berdoa dengan doa yang dicontohkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu doa yang telah kami sebutkan di atas.
Demikian.
Sumber: Silsilah Fatawa Nur ‘alad Darb > Kaset No. 170
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
قراءة الفاتحة عند زيارة القبور
السؤال:
اللهم آمين. جزاكم الله عنا خير الجزاء، المستمع يا شيخ محمد من العراق يقول: بعض من الناس الذي يصلي والذي لا يصلي عندما يمر من المقبرة يقرأ سورة الفاتحة، هل ورد عن الرسول الكريم صلى الله عليه وسلم مثل هذا؟
الجواب:
الشيخ: نعم، زيارة القبور مشروعة أمر بها النبي صلى الله عليه وسلم بعد أن نهى عنها، فقال عليه الصلاة والسلام: «كنت قد نهيتكم عن زيارة القبور فزورها فإنها تذكر الآخرة» وفي لفظ: «تذكر الموت».
والأمر كما قال نبينا صلى الله عليه وسلم، فإن الرجل إذا مر بالمقبرة ورأى هذه الأجداث وتصور ارتهان أصحابها فيها، وأنهم الآن مرتهنون بأعمالهم، وأن هؤلاء القوم كانوا بالأمس على ظهر الأرض يذهبون ويأكلون ويشربون ويتمتعون بزخارف الدنيا، تذكر حاله هو أيضاً بأنه سيكون عن قريب مثل هؤلاء، مرتهناً بعمله، لا يستطيع زيادة في حسناته ولا نقصاً من سيئاته، فيتذكر ويعتبر، ويزداد استعداداً للموت. ورسول الله صلى الله عليه وسلم أمر بزيارة القبور، لكن أمره هذا خاص بالرجال، أما النساء فقد «لعن النبي صلى الله عليه وسلم زائرات القبور والمتخذين عليها المساجد والسرج»، فلا يحل للمرأة أن تزور المقبرة، لكن لو مرت المرأة بالمقبرة بدون قصد زيارة، ووقفت ودعت بما يسن الدعاء به، فإن هذا لا بأس به؛ كما يدل على ذلك حديث عائشة رضي الله عنها في صحيح مسلم ، وأما خروجها من بيتها لقصد الزيارة فإن هذا داخل في لعنة الله. وأما من زارها فإن المشروع له أن يقول: السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء الله بكم لاحقون، يرحم الله المستقدمين منا ومنكم والمستأخرين، نسأل الله لنا ولكم العافية، اللهم لا تحرمنا أجرهم، ولا تفتنا بعدهم، واغفر لنا ولهم . وأما قراءة الفاتحة عند زيارة القبور فإنه لا أصل لها ولم ترد عن النبي صلى الله عليه وسلم، ولهذا لا ينبغي للإنسان قراءتها؛ لأنها غير مشروعة، بل ينبغي له أن يدعو بالدعاء الذي ورد عن النبي صلى الله عليه وسلم، وهو ما ذكرناه آنفاً. نعم.
المصدر: سلسلة فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم [170]