JIKA SAYA SALAH MAKA KATAKANLAH KEPADA SAYA: “ANDA SALAH!”
Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah
Pertanyaan: Syaikh, saya memiliki dua pertanyaan, tetapi tidak berkaitan dengan muhadharah yang baru Anda sampaikan. Pertanyaan pertama: telah disebutkan oleh salah seorang ikhwah yang pertama tadi, yaitu yang berkaitan dengan Syaikh Maghrawy, di sini di Inggris sebagian pemuda Salafiyun mereka tidak percaya terhadap kritikan keras dan tahdzir Anda kepada Al-Maghrawy yang terakhir, dan mereka menyatakan bahwa hal itu adalah fitnah. Maka apa nasehat Anda kepada mereka? Sedangkan pertanyaan kedua adalah bagaimana pendapat Anda tentang Syaikh Ibrahim Syaqrah? Baarakallahu fiikum.
Jawaban:
Saya katakan: jangan banyak bertanya yang semacam ini! Nasehatku kepada kalian hendaklah kalian mempelajari jika seseorang dikritik, pelajarilah keadaannya, kumpulkan perkataan pihak-pihak yang mengkritik, pahamilah dengan baik terlebih dahulu, dan kalian pastikan dengan yakin! Jika hal itu telah kalian pahami dengan baik, maka hendaknya seseorang menetapkan hukum berdasarkan pemahaman yang benar dan kemantapan, tidak karena sikap taklid terhadap si A atau si B, juga bukan karena fanatik kepada si A atau si B. Tinggalkanlah pribadi si fulan atau fulan! Ini semua merupakan kaedah dan nukilkan kepada orang-orang yang menyelisihi kebenaran itu! Ini semata-mata agar mereka mengetahui hakekat yang sebenarnya dan agar mereka mengetahui kebenaran serta agar mereka membebaskan diri mereka dari golongan orang-orang yang fanatik terhadap kebathilan. DAN SAYA SAMA SEKALI TIDAK RIDHA KEPADA SEORANG PUN YANG FANATIK KEPADA SAYA SELAMA-LAMANYA.
Jika saya salah maka hendaknya orang yang menjumpai kesalahanku mengatakan kepadaku: “Anda salah!” Baarakallahu fiikum. Janganlah kalian fanatik kepada seorang pun, tidak kepada si A atau si B! Jangan fanatik kepada Ibnu Taimiyah, tidak pula kepada Muhammad bin Abdul Wahhab, tidak kepada Ahmad bin Hanbal, tidak kepada Asy-Syafi’iy, dan tidak kepada siapapun! Hendaknya semangat seseorang adalah terhadap kebenaran, menghormati kebenaran, dan wajib atasnya untuk membenci kesalahan dan membenci kebathilan.
Sumber artikel: http://youtu.be/V2N-M53MN_E
Alih bahasa: Abu Almass
Rabu, 2 Dzulqa’dah 1435 H