HUKUM GAMBAR
Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan: Kerap kali dalam shalat Jum’at, sebagian orang mengambil handphone lalu mengambil gambar sang imam atau mengambil gambar ketika ia berada di dalam al-Haramain yang mulia.
Mengambil gambar orang-orang yang shalat dan selainnya di saat khathib tengah berkhutbah. Maka apa bimbingan anda? Barakallahu fiikum.
Jawaban: Mengambil gambar manusia hukumnya haram. Tidak diperbolehkan. Dan bila ini dilakukan di Masjid al-Haram atau di masjid-masjid lainnya, maka tingkat keharamannya lebih besar. Tidak diperkenankan mengambil gambar manusia. Mengambil gambar tersebut tidak diperkenankan kecuali dalam kondisi darurat seperti perkara keamanan, passport, izin mengemudi, dan yang semisalnya.
Adapun selain itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam telah melaknat para pembuat gambar dan beliau mengabarkan bahwa mereka adalah manusia yang paling keras siksanya pada hari Kiamat dan bahwasanya pada hari Kiamat itu akan didatangkan kepada orang yang membuat gambar, semua gambar yang telah ia buat ketika di dunia lalu dikatakan kepadanya, “Tiupkanlah ruh kepadanya!” sedang ia bukanlah peniup ruh, ia tidak mampu meniupkan ruh padanya, akan tetapi ini sebagai bentuk siksa baginya. Na’am.
Sumber: http://alfawzan.af.org.sa/node/15844
Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
——————————————–
السؤال:
يَكثُر في صلاة الجُمعة، أن بعضَ الناس يأخُذ الجوال ويُصَور الإمام، أو يُصور إذا كان في الحرمين الشريفين، يُصور المُصلين وما إلى ذلك أثناء خُطبة الخطيب، فتوجيهُكم بارك الله فيكم.
الجواب:ـ تصوير الناس هذا حرام، مايجوز، وإذا كان هذا بالمسجد الحرام، أو في غيره من المساجد فالحُرمة أشد، لايجوز تصوير الناس، التصوير لايجوز إلا لضرورة، مثل حادث أمني ،وإلا جواز سفر، وإلا رُخصة قيادة، وما أشبه ذلك، ماعدا ذلك فالنبي – صلى الله عليه وسلم – لعن المُصورين، وأخبر أنهم أشد الناس عذابًا يوم القيامة، وأن المُصور يوم القيامة يؤتى بِكُلُ صورةٍ صورها في الدنيا ويُقال لهُ أُنفخ فيها الرُوح، وليسَ بنافخ، ما يستطيع ينفخ فيها، ولكن هذا من باب التعذيب لهُ، نعم.