Hukum Berbuka Ketika Safar Dengan Menggunakan Fasilitas Kendaraan Yang Nyaman

HUKUM BERBUKA KETIKA SAFAR DENGAN MENGGUNAKAN FASILITAS KENDARAAN YANG NYAMAN

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz  رحمه الله

Pertanyaan: Seseorang melakukan perjalanan safar dengan menggunakan fasilitas kendaraan yang nyaman, apakah disyariatkan juga untuk berbuka di bulan Ramadhan?

Jawaban:

Allah ta’ala berfirman:

ومن كان منكم مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر

“Barang siapa di antara kalian sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka hendaklah ia berpuasa sebanyak hari yang ia berbuka padanya pada hari-hari yang lain.” [1]

Jadi, Allah membolehkan berbuka ketika safar dengan pembolehan yang mutlak..Dan Nabi shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:

إن الله يحب أن تؤتى رخصه كما يكره أن تؤتى معصيته

“Sesungguhnya Allah menyukai untuk diambil rukhsah (keringanan) Nya sebagaimana Allah benci bila didatangi kemaksiatan-Nya.” [2]

Berbuka ketika safar merupakan sunnah sebagaimana yang pernah dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam dan para shahabatnya radhiyallahu ‘anhum.

Akan tetapi bila ia tahu bahwa berbukanya ketika dalam perjalanan itu akan memberatkan pelaksanaan qadha puasa setelahnya, membebaninya di kemudian hari, dan dikhawatirkan akan menyulitkannya, maka tetap berpuasa dengan mempertimbangkan berbagai perkara ini, maka itu lebih baik dan tidak mengapa, sama saja menggunakan fasilitas kendaraan yang nyaman atau yang memberatkan karena dalil-dalil yang bersifat mutlak. Allah  jualah yang memberi taufik.

Catatan Kaki:

  1. Surat al-Baqarah ayat 185
  2. HR. Ahmad di dalam Musnad al-Muktsirin minash shahabah baqi Musnad Ibnu ‘Umar no. 5600

Sumber: http://ibnbaz.org/node/481

Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

********************************

حكم الفطر في السفر بوسائل النقل المريحة

من سافر بوسائل النقل المريحة هل يشرع له الفطر في رمضان؟

يقول الله تعالى: وَمَنْ كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ[1] فأباح الله الفطر في السفر إباحة مطلقة، والنبي صلى الله عليه وسلم يقول: ((إن الله يحب أن تؤتى رخصه كما يكره أن تؤتى معصيته))[2]، والفطر في السفر سنة كما فعل ذلك النبي صلى الله عليه وسلم وأصحابه رضي الله عنهم، ولكن إذا علم بأن فطره في السفر سيثقل عليه القضاء فيما بعد، ويكلفه في المستقبل، ويخشى أن يشق عليه فصام ملاحظة لهذا المعنى فذلك خير، ولا حرج فيه سواء كانت وسائل النقل مريحة أو شاقة لإطلاق الأدلة. والله الموفق.

[1] سورة البقرة ، الآية 185.
[2] رواه أحمد في مسند المكثرين من الصحابة باقي مسند ابن عمر برقم 5600

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.