HUKUM BEKERJA DI PABRIK KHAMR (MIRAS)
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan: Surat ini datang dari salah seorang ikhwan di negara barat, Faris Ahmad, seorang pekerja di Belgia. Terdapat sejumlah pertanyaan di dalam suratnya ini. Di antaranya: Seorang pekerja muslim yang bekerja di di negara-negara barat, di sebuah pabrik yang memproduksi berbagai minuman memabukkan. Bagaimana hukum syari’at tentangnya? Apakah ia terus melakukan pekerjaannya ataukah harus berhenti?
Jawaban:
Tidak boleh seseorang itu bekerja di pabrik yang memproduksi khamr (miras). Karena ini termasuk di antara orang yang memeras khamr yang membantu penyebarannya dan meminumnya.
Sehingga ia tidak boleh tetap tinggal di pabrik ini. Tetapi hendaknya ia mencari pekerjaan yang mubah (diperbolehkan) sehingga menjadi halal rezekinya dan baik penghasilannya.
Sumber: Silsilatu Fatawa Nurun ‘Alad Darb > kaset no. 3
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
—————————————–
حكم العمل في مصانع الخمور
السؤال:
هذه رسالة وردت من أحد الإخوة المغاربة، فارس أحمد، عامل في بلجيكا، في رسالته عدة أسئلة، منها: أن العامل المسلم الذي يعمل في البلاد الغربية، في المعمل الذي ينتج منه المسكرات، ما حكم الشرع فيه؟ هل يستمر في عمله أو ينتهي؟
الجواب:
لا يجوز أن يعمل في معمل ينتج الخمر؛ لأن هذا من عاصِري الخمر المُعِينين على نشرها، وعلى شربها، فلا يجوز له أن يبقى في هذا المعمل، وإنما يطلب عملاً مباحاً حتى يكون رزقه حلالاً، وكسبه طيباً.
المصدر: سلسلة فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم [3]