DI ANTARA TATA CARA BERZIKIR
Al-Lajnah ad-Daaimah Lilbuhuuts al-Ilmiyyah wal-Iftaa
Pertanyaan:
السؤال : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -: «ﺃﻳﻌﺠﺰ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﺴﺐ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ؟ ﻓﺴﺄﻟﻪ ﺳﺎﺋﻞ ﻣﻦ ﺟﻠﺴﺎﺋﻪ: ﻛﻴﻒ ﻳﻜﺴﺐ ﺃﺣﺪﻧﺎ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ؟ ﻗﺎﻝ: ﻳﺴﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﻓﺘﻜﺘﺐ ﻟﻪ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ، ﺃﻭ ﺗﺤﻂ ﻋﻨﻪ ﺃﻟﻒ ﺧﻄﻴﺌﺔ (¬1) »
Di dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah memberatkan salah seorang di antara kalian untuk melakukan seribu kebaikan dalam sehari?” Kemudian salah seorang yang ada di dalam majelis bertanya, “Bagaimana caranya salah seorang di antara kami mampu melakukan seribu kebaikan dalam sehari?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Seseorang bertasbih seratus kali, niscaya akan dicatat baginya seribu kebaikan atau dihapus darinya seribu kesalahan.” (Shahih Muslim Kitab: adz-Dzikr wa ad-Du’a wa at-Taubah wa al-Istighfar no. 2698; Sunan at-Tirmidzi Kitab: ad-Da’awaat no. 3463; dan Musnad Ahmad bin Hambal 1/185)
Pertanyaan:
ﺳﺆاﻝ: ﻫﻞ اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﺄﻥ ﻳﺴﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﺴﺒﺢ ﺑﻌﺪ اﻧﺘﻬﺎء اﻟﺼﻼﺓ 33 ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳﺰﻳﺪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺗﺼﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﺑﻨﻔﺲ اﻟﻜﻴﻔﻴﺔ، ﺣﻴﺚ ﻛﻞ ﺃﺻﺒﻊ 3 ﺗﺴﺒﻴﺤﺎﺕ؟ ﺃﻓﻴﺪﻭﻧﺎ ﺑﺎﺭﻙ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ
Apakah maksud dari hadits tersebut “Seseorang bertasbih sebanyak seratus kali” adalah dengan seseorang bertasbih sebagaimana tata cara tasbih ketika berzikir seusai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, namun dia menambahnya sampai genap seratus? Yakni dengan tata cara yang sama? Sebab, satu jari bisa digunakan untuk menghitung tiga kali tasbih. Mohon bimbingannya barakallahufiikum
Jawab:
ﺟ 1: اﻟﻤﺮاﺩ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ: (ﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ) ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ.
Maksud hadits tersebut adalah seseorang mengucapkan, “Subhaanallah wa bihamdihi” (Maha Suci Allah dan aku memuji-Nya) sebanyak seratus kali.
📚 Al-Lajnah ad-Daaimah Lilbuhuuts al-Ilmiyyah wal-Iftaa Fatwa nomor 10810
Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil Ketua: Abdurrazaq Afifi
Anggota: Abdullah bin Ghudayyan