SEBAB-SEBAB SESEORANG TERUS MENERUS DALAM KEBATILAN SETELAH ADANYA PENJELASAN KEPADANYA

SEBAB-SEBAB SESEORANG TERUS MENERUS DALAM KEBATILAN SETELAH ADANYA PENJELASAN KEPADANYA Asy-Syaikh Abdullah bin Abdirrahim Al-Bukhary حفظه الله Segala pujian kesempurnaan hanya milik Allah., Rabb semesta alam. Dan semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga beliau dan sahabat beliau semuanya. Wa ba’du; “Maka sesungguhnya diantara apa-apa yang tidak ada keraguan padanya adalah apa yang Allah tetapkan dan Allah berikan taufik padanya, bahwasanya rujuk kepada al-haq itu lebih baik daripada terus menerus dalam kebatilan. Karena terus menerus dalam ...

DUA TIPE MANUSIA PERUSAK DAKWAH

DUA TIPE MANUSIA PERUSAK DAKWAH Dua jenis manusia, disebabkan keduanya dakwah ini diuji Fadhilatusy Syaikh Ubaid –semoga Allah senantiasa menjaga dan memelihara beliau– berkata, “Di antara nukilan wasiat yang sah dari Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, «الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ» “Seorang manusia berada pada agama teman kesayangannya. Maka hendaklah setiap orang di antara kalian memerhatikan siapa yang ia jadikan sebagai teman kesayangannyaj Ucapan yang semakna dengannya dan yang saya duga dari situ ...

SYUBHAT… SIBUKKAN DIRI DENGAN BELAJAR, JANGAN SIBUKAN DIRI DENGAN FITNAH

SYUBHAT………SIBUKKAN DIRI DENGAN BELAJAR, JANGAN SIBUKAN DIRI DENGAN FITNAH Asy-Syaikh al-‘Allamah Zaid al-Madkhali رحمه الله pernah ditanya: Seorang penanya dari Emirat mengatakan: Apa nasehat anda wahai syaikh teruntuk seorang pemula yang menyibukkan dirinya dengan berbagai bantahan dan ucapan para ‘ulama dalam kondisi ia belum mengetahui (berilmu) bahkan meskipun tentang fikih thaharah maupun yang lainnya? Jawaban: Nasehatku, hendaklah ia mempelajari agama ini baik dalam perkara akidah, syariat-ibadah, akhlak, maupun dalam perkara manhaj yang ia berjalan di atasnya. Dan diantaranya adalah ...

SIKAP KERAS ASY-SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARY HAFIZHAHULLAH TERHADAP ABDURRAHMAN MAR’I

SIKAP KERAS ASY-SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARY HAFIZHAHULLAH TERHADAP ABDURRAHMAN BIN MAR’I السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Bergembiralah wahai saudara-saudaraku Salafiyyun yang telah disakiti oleh Abdurrahman bin Mar’i dan diperlakukan sedemikian rupa. Kami tadi malam berada di majelis Asy-Syaikh Al-Allamah Abdullah bin Abdurrahim Al-Bukhary di masjid Ar-Ridhwan Setelah beliau menyampaikan ceramah berjudul “Tahdzir Ahlil Iman min Ittiba’ Khatawatisy Syaithan”, kami mengucapkan salam kepada beliau. Dan tatkala beliau mengetahui bahwa kami termasuk orang-orang yang diusir dari Fiyusy, beliau mengucapkan selamat datang untuk ...

Penjelasan Dan Pelurusan Kisah Abdurrahman Mar’i Ditolak Bertemu Asy Syaikh Ubaid Al-Jabiry حفظه الله

PENJELASAN DAN PELURUSAN KISAH ABDURRAHMAN MAR’I DITOLAK BERTEMU ASY-SYAIKH UBAID AL-JABIRY HAFIZHAHULLAH بِسْم الله الرحمن الرحيم ففي ليلة الأحد 12/رمضان/1436 وفي غرفة مسجد الرضوان استأذن عبد الله بن مرعي على شيخنا عبيد، وشاء الله فسبق لساني وقلت: عبدالرحمن بن مرعي. -مع معرفتي بعبدالله بن مرعي- فامتنع الشيخ من استقباله؛ لظنه أنه عبدالرحمن صاحب الفيوش. ومضی الأمر علی ذلك دون انتباه مني؛ لانشغالي بترتيب الأمور مع كثرة الطلبة، والله الموفق. كتبه:عبدالواحد بن هادي المدخلي. ليلة الأربعاء 15/رمضان/1436. Pada malam Ahad, ...

Betulkah Tidak Berlaku Tahdzir Kecuali Ada Sebuah Maslahat

BETULKAH TIDAK BERLAKU TAHDZIR KECUALI ADA SEBUAH MASLAHAT Asy Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali حفظه الله Penanya mengatakan: Sebagian orang berkata bahwa hajr (boikot) terhadap ahlu bid’ah diharuskan adanya sebuah maslahat yang terwujud dan harus mengetahui tingkatan kebid’ahannya? Jawaban: Ucapan ini bila mutlak demikian maka tidaklah benar, tetapi harus dibatasi. Apabila orang ini tidak menganggap hajr kecuali dengan syarat-syarat tersebut, maka ini menyelisihi nash-nash yang shahih yang gamblang yang warid dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam. Karena pada dasarnya di ...

Bolehkah Suuzhan (Berprasangka Buruk) Pada Ahli Tam’yi ( Orang Yang Bermanhaj Lembek)

BOLEHNYA SUUZHAN (BERPRASANGKA BURUK) PADA AHLI TAM’YI (ORANG YANG BERMANHAJ LEMBEK) Asy Syaikh Zaid bin Muhammad al Madkhali رحمه الله Pertanyaan: Apakah sikap berhati-hati untuk tidak mempopulerkan sebagian orang (dai) yang masih muncul darinya sikap dan ucapan-ucapan yang dikritisi, hingga jelas perkaranya, apakah  perbuatan ini  dibenarkan atau tidak? Jawaban: Pertama: Saya katakan: Tidak boleh suuzhan (berburuk sangka) terhadap ahlus sunnah wal jama’ah yang mereka berpegang teguh dengan sunnah, loyal kepada para pengusungnya, duduk bersama mereka, dan menjauh dari ahli ahwa ...

Memuji Orang Yang Menyimpang Untuk Mengambil Hatinya

MEMUJI ORANG YANG MENYIMPANG UNTUK MENGAMBIL HATINYA Asy Syaikh Zaid bin Muhammad al-Madkhali رحمه الله Pertanyaan: Apakah termasuk manhaj salaf, memuji sebagian orang menyelisihi manhaj salaf dalam rangka mengambil hatinya agar dia condong kepada manhaj salaf dan bisa memengaruhi para pengikutnya? Jawaban: Tidak termasuk manhaj salaf, memelencengkan dakwah ilallah dengan cara memberi pujian nan semerbak—dalam majelis-majelis dan pertemuan—dan merekomendasi ahli bid’ah yang menyelisihi Ahlus Sunnah dalam rangka mengambil hati mereka dan para pengikutnya. Siapa yang ingin mengambil hati para ...

Bertamengkan Pujian Ulama Untuk Melindungi Orang Yang Dijarh Secara Rinci

Bertamengkan Pujian Ulama Untuk Melindungi Orang Yang Dijarh Secara Rinci Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi al Madkhali hafizhahullah Penanya: Syaikh, ada pertanyaan lain yang sejak awal beredar di tengah-tengah para pemuda berkaitan dengan Safar dan Salman, para pemuda tersebut termasuk orang yang masih terpengaruh dengan pemikiran Sayyid Quthub. Mereka mengatakan: “Kita sekarang harus tetap berpegang dengan wasiat awal, yaitu berpegangnya mereka dengan tazkiyah Asy-Syaikh Al-Albany dan Asy-Syaikh Ibnu Baz terhadap Safar dan Salman.” Jika Anda mengatakan kepada mereka: “Para ...

Wajib Mentahdzir Dengan Menyebut Nama

WAJIB MENTAHDZIR DENGAN MENYEBUT NAMA Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin رحمه الله‎ Pertanyaan: Asy-Syaikh yang mulia, seseorang terjatuh ke dalam berbagai kubangan bid’ah yang beragam di dalam buku-buku dan berbagai ucapannya. Maka apakah dipersyaratkan hujjah itu tegak atasnya untuk menyebutkan nama orang ini atau selainnya sebagai mubtadi’? Jawaban: Apabila orang ini ada dan manusia mengambil ilmu darinya sedangkan ia menyeru kepada bid’ahnya, maka sebuah keharusan untuk menyebutkan namanya. Jika tidak demikian, maka tidak ada perlunya menyebutkan nama. ...

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks