Khazanah: ” Al – Fattah “

KHAZANAH: Al – Fattah Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc. Allah Subhanahu wata’ala adalah al-Fattah. Allah Subhanahu wata’ala menyebutnya sebagai salah satu dari nama-Nya yang agung dalam ayat-Nya, قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ Katakanlah, “Rabb kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui.” (Saba’: 26) Sebenarnya dengan nama-Nya Al- Fattah, berarti Allah Subhanahu wata’ala memiliki sifat al-fath. Kataal-fath itu sendiri memiliki beberapa makna, di antaranya: 1. Membuka, ...

Khazanah: ”Al – Ghani”

KHAZANAH: Al – Ghani Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc. Al-Ghani adalah salah satu dari al-Asma’ul Husna. Sebuah nama yang menunjukkan kesempurnaan-Nya dan keagungan- Nya. Dialah al-Ghani, Yang Mahakaya, Maha cukup, dan tidak membutuhkan siapa pun dan apa pun. Nama ini tercantum dalam beberapa ayat al-Qur’an dan hadits NabiShallallahu ‘alaihi wasallam. Allah Subhanahu wata’ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ {} إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ {} وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ “Hai ...

Kesalahan-kesalahan Yang Banyak Tersebar Di umat Islam – Bagian ke-16

KESALAHAN-KESALAHAN YANG BANYAK TERSEBAR DI UMAT ISLAM Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh [Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi] KESALAHAN-KESALAHAN DALAM AKIDAH DAN TAUHID Ketiga: Berbagai Bid’ah Dan Sebagian Hal-hal Yang Terlarang Yang Berkaitan Dengan Tauhid 4. Menghidupkan Malam Nishfu Sya’ban Menghidupkan malam ini termasuk mengkhususkan sebuah malam tanpa dalil sehingga hal itu termasuk bid’ah. adapun hadits-hadits yang berkaitan dengannya maka tidak ada yang shahih menurut para ulama, sedangkan dalil-dalil yang melarang bid’ah juga mencakupnya. 5. Mengkhususkan Bulan Rajab Dengan ...

Menyembunyikan Ilmu Akhlak Jahiliyah

MENYEMBUNYIKAN ILMU AKHLAK JAHILIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman Sampaikan kebenaran meski itu pahit. Ungkapan ini rasanya sudah teramat sering diungkap para dai di tengah umat ini. Namun praktiknya amat jauh dari “teori”-nya. Betapa banyak dai yang tak berani menyuarakan al-haq karena khawatir kedudukannya di tengah masyarakat terancam, khawatir kehilangan simpatisan, khawatir distop suplai dananya, khawatir “ukhuwah” rusak dan umat lari dari dakwah (partai)-nya, dan dalih lainnya yang dibuat-buat. Sering kali kita mendengar bila seseorang berbicara tentang fenomena dan aktualita kejahatan, kerusakan moral dan kehancuran peradaban hidup, ...

Dengan Apa Jiwa Menjadi Suci

DENGAN APA JIWA MENJADI SUCI Ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc As-Sa’di Rahimahullah mengatakan, “Tazkiyah (penyucian) memiliki dua makna: pembersihan dari kotoran dan membekalinya dengan kebaikan.” (Tafsir as-Sa’di, surat Thaha: 76) Ibnu Taimiyyah Rahimahullah mengatakan, “Jiwa akan suci dengan meninggalkan hal yang diharamkan dan melaksanakan yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (az-Zuhd wal Wara’) “Demi jiwa dan penyempurnaannya (ciptaannya) maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugilah orang yang ...

Ketika Dunia Menjadi Harga Keyakinan

KETIKA DUNIA MENJADI HARGA KEYAKINAN Oleh Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman Allah telah menguji setiap hamba-Nya dengan ujian yang berbeda beda. Tidak ada sedikit pun dalam ujian tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menzalimi mereka. Semua terjadi dan berjalan di atas ilmu dan kebijaksanaan-Nya. Terjadinya, tidak ada seorang pun yang bisa menolaknya, menghalanginya, mengubahnya, dan menggantikannya. Itulah ketentuan yang tidak akan berubah dan itulah sunnatullah yang tidak akan berganti. Termasuk ujian yang bersifat menyeluruh atas para hamba-Nya adalah dunia yang indah dan ...

Masuk Islamlah, Untukmu Dua Pahala

MASUK ISLAMLAH, UNTUKMU DUA PAHALA Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar ibnu Rifai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلاَ نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ “Demi Dzat, yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tidak ada seorang pun dari umat ini, Yahudi atau Nasrani, yang mendengar tentang diriku lantas mati dalam keadaan tidak beriman dengan risalahyang aku bawa, kecuali pasti ia termasuk penduduk ...

Kita Pasti Akan Mendatanginya

KITA PASTI AKAN MENDATANGINYA “Dan tidak ada seorang pun dari kalian, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Maryam: 71) Penjelasan Beberapa Mufradat Ayat “Dan tidak ada seorang pun dari kalian.” Ini adalah kalimat sumpah. Al-wawu (وَ) pada awal kalimat ini mengandung makna sumpah. (Tafsir al-Qurthubi dan al-Baghawi) Dengan demikian, maknanya adalah, “Demi Allah, tidak seorang pun dari kalian.” Yang menunjukkan bahwa kalimat ini mengandung sumpah adalah hadits Rasulullah Shallallahu `alaihi wa ...

Tawassul, Syubhat dan Bantahannya

TAWASSUL SYUBHAT DAN BANTAHANNYA Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi Bagi kaum muslimin yang “hobi” melakukan ziarah kubur, hampir dipastikan mereka juga memiliki agenda untuk melakukan tawassul. Ritual doa melalui perantara ini sepertinya telah menjadi menu wajib dari rangkaian kegiatan ziarah kubur. Sayang, perbuatan tawassul itu mayoritas menjurus kepada amalan syirik yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Ketika diingatkan, mereka menolak dengan keras karena mereka ternyata juga punya “dalil”. Apa saja “dalil” mereka itu dan bagaimana ...

Ceramah Setelah Penguburan Jenazah

CERAMAH SETELAH PENGUBURAN JENAZAH Tanya:  Apakah disyariatkan memberi ceramah di perkuburan seusai penguburan jenazah? Dijawab: oleh al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini Masalah ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: Duduk bersama para hadirin untuk mengingatkan tentang kematian dan hal-hal setelahnya, tidak dengan cara berdiri berceramah seperti orang berkhutbah. Hal ini pernah dilakukan oleh NabiShallallahu ‘alaihi wasallam. Berdiri setelah penguburan untuk memberi ceramah layaknya penceramah/ khatib di mimbar-mimbar dan masjid-masjid. Hal ini tidak disyariatkan dan tidak pernah dicontohkan sama sekali oleh ...

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks