Cinta Adalah Pengorbanan, Tanda Cinta Ibrahim Sang Khalil

CINTA ADALAH PENGORBANAN, TANDA CINTA IBRAHIM SANG KHALIL Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits hafizhahullah Bertahun-tahun sudah, suara tangis bayi belum juga memenuhi rumah tangga Khalil Allah, Ibrahim alaihissalam. Sarah, istri beliau juga sudah semakin renta. Menurut kita, keadaan seperti ini mustahil akan beroleh anak. Tapi apakah demikian keyakinan seorang yang menyandang kedudukan tertinggi dalam berhubungan dengan Sang Khaliq Yang Maha Kuasa? Tentu tidak. Seorang yang bertauhid, senantiasa bersegera dalam kebaikan, selalu waspada, tidak berputus asa dan tetap membersihkan hatinya dari ...

Apakah Seseorang Mendapatkan Pahala Jika Melakukan Kebaikan Tanpa Disertai Niat Karena Allah

APAKAH SESEORANG MENDAPATKAN PAHALA JIKA MELAKUKAN KEBAIKAN TANPA DISERTAI NIAT KARENA ALLAH Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah Pertanyaan: Seseorang terkadang melakukan kebaikan, hanya saja mungkin di dalam lubuk hatinya tidak meniatkan kebaikan dan tidak pula keburukan, apakah dia mendapatkan pahala atasnya? Jawaban: Tidak, karena Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. “Hanyalah amal-amal itu diberi balasan sesuai dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah dia niatkan.” Maka ...

Musik Dan Ritual Ibadah

MUSIK DAN RITUAL IBADAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Musik adalah salah satu warna kehidupan di masa sekarang yang demikian kontras dengan masa sahabat dan ulama-ulama setelahnya. Jika dahulu generasi salaf demikian keras membenci musik berikut alat pendukungnya. Kini, musik justru dihalalkan, menjadi sumber nafkah, bahkan dijadikan sarana ibadah dan dakwah. Fenomena Musik Di Tengah Kehidupan Umat Musik, di mata kebanyakan orang “hanyalah” bagian dari seni dan budaya. Namun demikian berbagai alat musik dan perangkat pendukungnya telah sedemikian ...

Menanyakan Masalah Yang Telah Jelas Ke Banyak Ulama Merupakan Sifat Tercela

MENANYAKAN MASALAH YANG TELAH JELAS KE BANYAK ULAMA MERUPAKAN SIFAT TERCELA Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhary hafizhahullah Seseorang terkadang bertanya dan memperbanyak bertanya ke sana dan ke mari, yang semacam ini tercela di sisi para ulama. Termasuk yang dicela oleh para ulama adalah mengulang-ulang pertanyaan. Terlebih lagi jika jawabannya telah sampai kepadamu secara sempurna, mencukupi, jelas, tidak ada yang samar, dan tidak ada yang sulit dipahami, dan jawaban tersebut telah sesuai dengan pertanyaannya. Jadi kenapa masih mencari (jawaban lain –pent)!? Apakah ...

AUDIO Daurah Banjar Baru KALSEL Bersama al Ustadz Mukhtar Iben Rifai

Berikut Rekaman Daurah Ilmiyah Banjar Baru KALSEL Bersama al Ustadz Abu Nasiim Mukhtar hafizhahullah 1. Dauroh “Ilmu Membina Keluarga Menata Masa Depan Generasinya 1. Sesi Satu Download 2. Sesi Dua Download 3. Sesi Tiga Download 4. Sesi Empat Download 5. Sesi Lima Download 6. Sesi Enam Download 7. Sesi Tanya Jawab Download 2. K A J I A N   U M M A H A T Kajian Ummahat Jum’at Sore – Ma’had al Manshuroh Banjarbaru Kalsel Kajian Ummahat Ahad Sore – ...

Bolehkah Memberi Nama Anak-anak Kami Dengan Umar As-Salafy Atau Umar Al-Atsary

BOLEHKAH MEMBERI NAMA ANAK-ANAK KAMI DENGAN UMAR AS-SALAFY ATAU UMAR AL-ATSARY Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah hafizhahullah Pertanyaan: Semoga Allah berbuat baik kepada Anda, bolehkah memberi nama anak-anak kami dengan Umar As-Salafy atau Umar Al-Atsary? Baarakallahu fiikum. Jawaban: Namakanlah dengan Umar, namakanlah dengan Muhammad, namakanlah dengan Ahmad, namakanlah dengan Utsman, terserah kalian yang penting dengan nama-nama Islami! Tetapi jangan mengatakan As-Salafy ketika memberi nama! Seperti ini tidak boleh, karena As-Salafy merupakan nisbah (penyandaran), yaitu penisbahan kepada dakwah salafiyyah dan dia ...

Apakah Disyariatkan Untuk Mengqadha Puasa Asyura?

APAKAH DISYARIATKAN UNTUK MENGQADHA PUASA ASYURA? Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala pernah ditanya, SOAL: Seorang wanita tertimpa haidh pada hari Asyura. Apakah disyariatkan untuk mengqadhanya? Apakah benar kaidah yang menyatakan bahwa di antara ibadah sunnah ada yang bisa diqadha dan ada yang tidak bisa? Jazakumullah khaira. JAWABAN: Ibadah sunah ada dua macam, ibadah sunah yang memiliki sebab dan tidak memiliki sebab. Ibadah sunah yang memiliki sebab, tidak disyariatkan (untuk dilaksakan, pen) ketika sebabnya hilang dan tidak disyariatkan untuk ...

Islam Tak Menghalalkan Segala Cara

ISLAM TAK MENGHALALKAN SEGALA CARA Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Telah berlalu suatu masa yang diabadikan dalam sejarah sebagai masa jahiliah. Umat manusianya dilanda krisis keimanan dan haus akan siraman rohani. Perilakunya menyimpang dari norma-norma luhur dan agama yang suci. Lorong-lorong kehidupannya pun dikotori sampah-sampah kesyirikan dan kemaksiatan. Sementara pelita keimanan dan rambu-rambu akhlak mulia telah lama redup (di tengah mereka) bahkan tak menyisakan satu cahaya. Tak heran bila corak kehidupannya adalah persembahan ibadah kepada selain Allah Subhanahuwata’ala, ...

Apakah Seseorang Akan DiAdzab Karena Berdekatan Dengan Orang Sesat

APAKAH SESEORANG AKAN DIADZAB KARENA BERDEKATAN DENGAN ORANG YANG SESAT Asy-Syaikh Shalih bin Muhammad Al-Luhaidan hafizhahullah Saya (Asy-Syaikh Badr bin Muhammad Al-Badr hafizhahullah –pent) bertanya kepada guru kami Shalih Al-Luhaidan pada pagi hari Rabu 5 Muharram 1436 H tentang firman Allah Ta’ala: وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُوْلُ يَا لَيْتَنِيْ اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا. يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِيْ لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا. لَقَدْ أَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِيْ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُوْلًا “Dan ingatlah pada hari ketika orang yang ...

Bolehkah Menjual Barang Langsung Dari Tempat Membelinya

BOLEHKAH MENJUAL BARANG LANGSUNG DARI TEMPAT MEMBELINYA Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Pertanyaan: Sebagian pedagang membeli barang, kemudian dia tidak segera mengambil barang tersebut dan tidak melihatnya langsung, tetapi dia akan mengambilnya sewaktu-waktu dengan kwitansi dan tetap meletakkan barangnya tersebut di gudang penjual yang dia membeli darinya. Kemudian dia menjualnya ke orang lain (baik serah terima barangnya di tempat maupun dengan cara mengirimkannya ke pembeli lain –pent) ketika barang itu masih berada di gudang penjual pertama tadi. Bagaimana ...

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks