DIANTARA SEBAB SEORANG DIHARAMKAN DARI HIDAYAH
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah berkata:
Diharamkan atas Abu Thalib, Allah mengharamkan dirinya dari hidayah karena memang ia tidak berhak mendapatkannya, oleh karena itu Allah mengharamkan hidayah darinya.
Maka seorang diharamkan dari hidayah itu karena beberapa sebab, diantaranya:
Ta’ashshub (Fanatik) kepada kebatilan dan semangat jahiliyah, keduanya menyebabkan seorang insan tidak diberi taufiq oleh Allah Jalla Wa ‘Alaa. Maka barang siapa yang sudah jelas kebenaran padanya lalu ia tidak mau menerimanya, maka ia akan dihukum dengan diharamkan (dari hidayah), Wal’iyadzu billah.
Dihukum dengan penyimpangan dan kesesatan dan tidak mau menerima kebenaran setelah itu. Maka disini ada anjuran untuk bersemangat, bahwasanya barang siapa yg telah sampai kebenaran kepadanya, wajib baginya untuk langsung menerimanya, tidak menundanya, karena jika ia menundanya, maka ia layak untuk diharamkan darinya.
{فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللهُ قُلُوبَهُمْ}،
” Maka ketika mereka berpaling, maka Allah sesatkan hati-hati mereka”. (QS. Ash-Shaf 4)
{وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ}”.
” Dan Kami bolak-balikkan hati-hati dan pandangan-pandangan mereka, sebagaimana mereka belum beriman kepada (Al-Quran) pada permulaannya”. (QS. Al-‘An’am 110.)
***
I’anatul Mustafid 1/259
Sumber: Channel Syaikh Fawaz al-Madkhali
?قال الشيخ صالح بن فوزان الفوزان حفظه الله تعالى:
“حرمان أبي طالب، حرمه الله من الهداية لأنه لا يستحقّها، فلذلك حرمه منها، والحرمان له أسباب:
ومنها: التعصّب للباطل، وحميّة الجاهلية تسبّبان أن الإنسان لايوفقه الله جلا وعلا، فمن تبين له الحق ولم يقبله فإنه يعاقب بالحرمان -والعياذ بالله- يعاقب بالزيغ والضلال ولا يقبل الحق بعد ذلك، فهذا فيه الحثّ على أن من بلغه الحق وجب عليه أن يقبله مباشرة، ولا يتلكّأ ولا يتأخر، لأنه إن تأخر فحريّ أن يُحرم منه.
{فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللهُ قُلُوبَهُمْ}،
{وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ}”.
(إعانة المستفيد: 1 – 259)