BETULKAH JARH WA TA’DIL TIDAK BERLAKU DI ZAMAN INI (Bagian 6)
6] Pernyataan asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad:
Pertanyaan: Apakah ilmu jarh wa ta’dil telah terputus dan berakhir dan tidak lagi dibutuhkan dalam rijal (para perawi) di masa ini?
Jawaban:
Jarh wa ta’dil yang berkaitan dengan penisbatan kepada generasi awal dan yang berkonsekuensi terhadap tetap atau tidaknya sebuah hadits, maka orang-orang yang ada dan belakangan tidak memiliki sesuatu yang dapat mereka datangkan kecuali apa yang telah didatangkan oleh generasi awal. Tetapi yang mereka lakukan adalah memperhatikan ucapan generasi awal. Dia berkata fulan demikian, dan dia berkata bahwa fulan berkata demikian, dan dia berkata fulan demikian, kemudian mereka mengambil sebuah kesimpulan.
Adapun ditinjau di zaman ini, maka ta’dil dan jarh itu ada di peradilan ketika para saksi bersaksi atas seseorang bahwa dia berbuat demikian, lalu pihak yang tertuduh menjarh para saksi dengan apa yang dia ketahui ada pada mereka hingga terbebas dari persaksiannya bila mereka bukanlah orang-orang yang dipercaya dan dipertimbangkan.
Demikian juga pada manusia yang muncul dari mereka penyesatan dan pengrusakan. Maka keadaan dia menjelaskan kondisi mereka sampai mentahdzir umat darinya, ini merupakan perkara yang dituntut.
Akan tetapi memperluas dan memanfaatkan perkara ini hingga ahlus sunnah berbicara tentang ahlus sunnah dan membuat lari sebagian mereka dari sebagian yang lain, maka ini tidak pantas dan tidak diperbolehkan.” Selesai penukilan dari beliau.
Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=130711
* Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
———–
قول الشيخ عبد المحسن العباد :
السؤال: هل علم الجرح والتعديل انقطع وزال وأنه لا يحتاج إليه في رجال هذا العصر ؟
الجواب: ” الجرح والتعديل فيما يتعلق بالنسبة للسابقين والذين يترتب على جرحهم وتعديلهم ثبوت الأحاديث أو عدم ثبوتها الموجودون والمتأخرون ليس عندهم شيء يأتون به إلا ما أتى به السابقون وإنما ينظرون في كلام السابقين قال فلان كذا وقال قال فلان كذا وقال فلان كذا ثم يخلصون إلى نتيجة .
أما بالنسبة لهذا الزمان فالتعديل والتجريح موجود في المحاكم عند الشهود عندما يشهدون على شخص بأن عليه كذا فإن المدعى عليه يجرح الشهود بما يعلمهم فيهم حتى يتخلص من شهادتهم إذا كانوا غير موثوقين وغير معتبرين.
وكذلك أيضا في الناس الذين يحصل منهم الإضلال ويحصل منهم الإفساد فكونه يبين حالهم حتى يحذروا يعني هذا يعني أمر مطلوب .
لكن التوسع في هذا والاشتغال فيه حتى يؤدي الأمر إلى أن يتكلم أهل السنة في أهل السنة وينفر بعضهم من بعض هذا لا يصلح ولا ينبغي”. اهــ