WAJIB BAGI KITA BERSAMA ULAMA KIBAR
Al Ustadz Abu Ishaq Muslim al Atsary hafizhahullah
“علينا بالكبار”
Ikhwati fillah,
Alhamdulillah dengan nikmat, karunia dan anugerah-Nya Allah memilih kita semua sebagai Salafiyyun, maka bagi kita semua untuk berpegang dengan petunjuk agamaNya nabiNya Muhammad صلى الله عليه وسلم dan diantara petunjuknya untuk bersama mereka para ulama kibar karena dengan bersama mereka kita dapatkan keberkahan sehingga mafhumnya kalau kita menyelisihi mereka kita tidak memperoleh dan mendapatkan keberkahan barakallahufikum.
Demikian dakwah salafiyah di Indonesia perkaranya terbimbing oleh mereka kibar ulama ‘ala ra’sihim Syaikh Mujahid imam Dzahabinya jaman ini Allamatu Rabee bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah, sungguh ini merupakan kemuliaan dari Allah terhadap salafiyyun di Indonesia. Beliau mempunyai sumbangsih besar terhadap dakwah salafiyah semenjak awal dan sampai sekarang di negeri ini, sehingga alhamdulillah boleh dikatakan bahwa seluruh salafiyyin ba’dAllah mengenal kebaikan dakwah ini melalui beliau hafidzahullah dan para sahabat beliau al kibar.
Di antara bimbingan beliau sekarang di negeri ini tahdzir terhadap da’i fitan Dzulqarnain yang dikatakan sebagai Mutalawwin La’ab Makir dan tentunya juga tahdzir kepada para pembelanya.
Adapun apa yang dilakukan oleh para ‘ajalah hudatsaul ahlam bertanya kepada shighar ulama untuk membenarkan hawa nafsunya maka hal seperti hanya diketahui dari ashabul ahwa wal fitan, seperti apa yang dilakukan oleh haris aceh, farhan aceh dan yang semisal mereka bertanya kepada syaikh utsman assalimi, terkait masalah yang kibar ulama telah berbicara tentangnya maka tidak sepatutnya ditanyakan kepada beliau dan mohon maaf tidak sepatutnya beliau menjawab pertanyaan tersebut terlebih lagi yang bertanya seperti orang-orang yang telah disebutkan keadaannya wallahulmusta’an, kami bukan mengajari tetapi inilah yang dibimbing oleh agama dan manhaj yang lurus wallahu’alamu.
Demikian dakwah salafiyah di Indonesia ada para kibar da’inya, tokoh-tokoh mu’allimunnas lil khair wa manhajis salim di antara mereka ustadz fadhil luqman bin abdillah ba’abduh yang agama membimbing untuk melihat dan menempatkan kemuliaan pada tempatnya, sebagaimana dikatakan tidaklah mengetahui kemuliaan kecuali orang yang memiliki kemuliaan pula, tidak ada seorang pun dari kibar ulama yang memahami dakwah salafiyah di negeri ini yang mencerca beliau dengan dakwah dan manhaj yang beliau berada diatas nya bahkan yang ada kita dapati keridhaan dan pujian dari mereka terhadap beliau, bahkan seandainya ada kesalahan atau ketergeliciran maka bukanlah mereka hudatsaul ahlam yang paling pertama menegur dan mengetahuinya merekalah saudara-saudara dari kibar du’at yang akan menegurnya terlebih dahulu dan akan meluruskannya, agama ini tidak dibangun diatas perasaan dan basa-basi barakallahufikum.
Wajib bagi kita untuk memiliki adab agar membimbing kepada tindak tanduk yang benar. Sangat disayangkan apa yang dikatakan syaikh utsman terhadap ustadz luqman wallahulmusta’an, seharusnya beliau bertanya terlebih dahulu kepada syaikh Rabee hafizhahullah, yang lebih faham terhadap dakwah di Indonesia dan duatnya, karenanya tidak ada yang bisa dijadikan landasan mengikuti tahdzir syaikh utsman assalimi terhadap ustadz luqman, agama ini dibangun diatas hujjah dan bayyinah, wallahu’alamu bisshawab.