UNTAIAN NASEHAT UNTUK KEBAHAGIAAN KELUARGA SALAFY
(bagian pertama)
Ana menasihatkan kepada keluarga muslim salafy yang menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya:
- Untuk mengikhlaskan segala amal ibadah yang kita lakukan, dan ittiba (mengikuti) bi sunnah Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Untuk bersemangat dalam menuntut ilmu agama, karena dengannya Allah akan membuka segala pintu kebaikan, dan di jalan ilmu, Allah akan memudahkan hamba-Nya jalan menuju surga.
- Untuk bertakwa kepada Allah, dengan menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
- Merasa diawasi Allah di manapun dan kapan pun kalian berada.
- Ketahuilah, bahwa sekecil apapun perbuatan baik yang kalian lakukan, Allah Maha Melihat, dan kelak dia akan melihat balasannya.
- Sekecil apapun maksiat dan pengkhianatan yang kalian lakukan, Allah Maha Melihat, dan kelak kalian akan melihat balasannya.
- Jauhilah perbuatan maksiat, dan dosa-dosa besar, dikarenakan dosa yang dilakukan seorang hamba akan memiliki dampak sangat buruk, dan dampak buruk ini bukan hanya menimpa dirinya, tapi juga menimpa keluarga, dan anak-anaknya, bahkan masyarakat bisa terkena imbas azab dari maksiat yang dia lakukan.
- Maksiat juga akan membuat hidupnya sempit, sedih, gundah gulana, tidak pernah merasa tenang dan bahagia, memperpendek umurnya, dan mengurangi harta seseorang (tidak barakah).
- Jauhilah dosa2 besar seperti syirik, bid’ah, membunuh, zina, mencuri, riba, dll, karena pelaku dosa besar diancam dengan neraka apabila tidak bertaubat.
- Segera bertaubatlah dari segala maksiat yang engkau lakukan, dengan taubat nashuha (taubat yang dilakukan dengan benar dan jujur), karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat.
- Takutlah kalian dengan neraka yang begitu dahsyat siksanya. Dahsyatnya siksa neraka tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, tidak pernah ada dan terbayangkan azab yang sedahsyat neraka.
Azab yang sekali celupan saja, bisa melupakan kenikmatan dunia yang didapatkan oleh orang terkaya nomor satu dalam sejarah hidup manusia.
Kalau engkau benar-benar memikirkan ini, maka kenikmatan sesaat dalam maksiat akan engkau tinggalkan karena Allah, demi untuk mendapatkan kenikmatan abadi di dalam surga-Nya yang kenikmatannya tidak pernah dilihat, didengar, dan tidak ada yang bisa membayangkan keindahannya.
Kenikmatan yang disembunyikan oleh Allah untuk hamba-Nya yang bertakwa.
Masya Allah…
semoga dengan kita di dunia ini bergaul dan hidup bersama al-Abrar (orang-orang shalih), dan menjauh dari al-Fujjar (orang-orang keji, durhaka, dan suka bermaksiat), kita termasuk hamba yang dipilih oleh Allah untuk dikumpulkan di surga bersama para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin;
dan dijauhkan dari neraka yang penghuninya dari kalangan kafir, munafiqin, dan al-Fujjar.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Bersambung…
Dari akhukum, Hamba yang merindukan ar-Rahman, dan sangat butuh kepada ampunan-Nya,
Abu Umar Ibrahim Markiz Daril Hadits bil Fiyusy ‘Adn Yaman.