TINGGALKAN SECEPATNYA ORANG YANG SUKA DEBAT
✍? Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
هذه من أهم الأمور، أن الإنسان يكون على طريق السلف الصالح في جميع أبواب الدين من التوحيد والعبادات والمعاملات وغيرها.
Ini adalah termasuk perkara yang paling penting, yaitu hendaknya seseorang berada di atas jalan Salaf yang shalih pada semua bab-bab agama yaitu tauhid, ibadah, muamalah, dan selainnya.
كذلك أيضا يترك الجدال والمراء لأن الجدال والمراء هو الباب الذي يقفل طريق الصواب؛ فإن الجدال والمراء يحمل المرء على أن يتكلم لينتصر لنفسه فقط
Demikian juga hendaknya dia meninggalkan perdebatan dan berbantah-bantahan, karena perdebatan dan berbantah-bantahan adalah pintu yang akan menutupi jalan kebenaran. Jadi perdebatan dan berbantah-bantahan akan menyeret seseorang untuk berbicara hanya karena ingin membela dirinya saja.
حتى لو بان له الحق تجده إما أن ينكره، وإما أن يؤوله على وجه مستكره انتصاراً لنفسه وإرغاماً لخصمه على الأخذ بقوله
Bahkan walaupun kebenaran telah jelas baginya, engkau akan menjumpai orang yang suka berdebat akan tetap mengingkarinya, atau dia akan menta’wil atau menyimpangkan maknanya dengan cara-cara yang dibenci demi membela dirinya dan untuk memaksa orang yang tidak sependapat dengannya agar menerima ucapannya.
فإذا رأيت من أخيك جدالا ومراءً بحيث يكون الحق واضحا (ففر منه فرراك من الأسد) يعني بحيث يكون الحق واضحا ولكنه لم يتبعه ففر منه فرارك من الأسد، وقل ليس عندي إلا هذا واتركه.
Jadi jika engkau menjumpai pada diri saudaramu mendebat dan membantah secara membabi buta ketika kebenaran telah jelas, maka hendaknya engkau lari darinya sebagaimana engkau lari dari singa. Maksudnya kebenaran telah jelas, tetapi dia tidak mau mengikutinya. Maka ketika itu hendaknya engkau lari darinya sebagaimana engkau lari dari singa, dan katakan kepadanya: “Cukup sampai di sini!” Dan tinggalkan dia!
? Sumber artikel:
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=148507