Tawadhu Yang Benar

TAWADHU YANG BENAR Hasal al-Bashri rahimahullah ditanya tentang tawadhu (yang benar), maka beliau menjawab,” هو أن تخرح من بيتك، فلا تلقى أحدا إلا رأيت له الفضل عليك Tawadhu (rendah hati) yang benar adalah ketika engkau keluar rumah, tidaklah engkau bertemu seseorang melainkan engkau memandang bahwa dia memiliki kelebihan atasmu.” Mawaizh lil imam Hasan al-Bashri , hal. ...

TAWADHU’LAH KARENA ALLAH, BUKAN SEMATA KARENA INGIN MERAIH KETINGGIAN DERAJAT

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: ﻗﻮﻟﻪ -ﷺ:َ (ﻣَﺎ ﺗَﻮَﺍﺿَﻊَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻟِﻠَّﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ) ﻓﻠﻮ ﺗﻮﺍﺿﻊ ﻟﻴﺮﻓﻌﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﺘﻮﺍﺿﻌﺎ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻘﺼﻮﺩﻩ ﺍﻟﺮﻓﻌﺔ ﻭﺫﻟﻚ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ. Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda: َﻣَﺎ ﺗَﻮَﺍﺿَﻊَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻟِﻠَّﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ. “Tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali justru akan Allah tinggikan derajatnya.” (HR. Muslim, jilid 12 hlm. 141, no. 2588) Jadi seandainya seseorang bersikap tawadhu’ hanya bertujuan agar Allah Subhanah meninggikan derajatnya, maka dia bukan orang yang ...

TAWADHU’ SALAH SATU HAL YANG MENUNJUKKAN KEKOKOHAN ILMU DAN IMAN DALAM HATI PEMILIKNYA

TAWADHU’ SALAH SATU HAL YANG MENUNJUKKAN KEKOKOHAN ILMU DAN IMAN DALAM HATI PEMILIKNYA ✍? Asy-Syaikh al-Allamah Dr. Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata: التواضع أمر مهم جداً، والتواضع يعني في العلم، وأن الإنسان لا ينظر إلى نفسه بأنه عالم، وإنما ينظر لنفسه بعين الاحتقار، وكان ابن تيمية وابن القيم ما يرون أنفسهم علماء، ويقول: أنا مسكين، وأنا مُسَيكِين، مُسَيكِين أنا، ويصف نفسه بالجهل، وهم جبال وبحار في العلم! “Tawadhu’ perkara yang sangat penting, tawadhu’ maksudnya dalam hal ilmu, yaitu ...

GAMBARAN TAWADHU’ PARA ULAMA

GAMBARAN TAWADHU’ PARA ULAMA Al-Imam Muhammad bin Ahmad adz-Dzahaby (673-748 H) rahimahullah menulis sebuah kitab yang berjudul Dzail Diwanidh Dhu’afa’ (tentang biografi para perawi hadits yang lemah), yang mengherankan dan aneh adalah beliau memasukkan diri beliau sendiri ke dalam kelompok mereka dengan mengatakan: محمد بن أحمد بن عثمان الفارقي: سيّء الحفظ ليس بالمتقن ولا بالمتَّقي، سامحه الله تعالى. “Muhammad bin Ahmad bin Utsman al-Fariqy, lemah hafalannya, tidak mutqin (tidak kokoh dan teliti hafalannya), dan juga bukan orang yang bertaqwa, ...

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks