MENGUKUR KEJUJURAN DALAM MENGIKUTI KEBENARAN Asy-Syaikh Abdurrahman bin Yahya Al-Mu’allimy Al-Yamany rahimahullah Hendaknya seseorang memikirkan keadaannya bersama hawa nafsu. Anggaplah misalnya telah sampai kepadamu bahwa ada seseorang yang mencela Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, yang lain mencela Dawud alaihis salam, yang ketiga mencela Umar atau Ali radhiyallahu anhuma, yang ketiga mencela imam (ulama) yang engkau ikuti, yang kelima mencela imam yang lain. Ketika itu apakah kemarahanmu kepada mereka dan usahamu untuk menghukum dan memberi pelajaran kepada mereka atau mencela ...