MEMBANTAH KEBATILAN BUKAN DENGAN CARA YANG BATIL PULA Asy-Syaikh DR Ali bin Yahya Al-Haddady hafizhahullah إعادة التغريد أو تضمين التغريدة منكرا مسموعا أو مرئيا كالمعازف والنساء العاريات أو بعض الممارسات المحرمة بين الجنسين ونحو ذلك بقصد إنكار المنكر هو منكر في نفسه بل إشاعة منكر Me-retweet atau memuat ke dalam twit suatu kemungkaran–baik audio maupun visual–seperti alat-alat musik, gambar wanita-wanita yang telanjang, atau tindakan tertentu yang haram dilakukan oleh dua orang yang berlainan jenis kelamin, atau yang semisalnya, dengan ...
MEMBANTAH KEBATILAN BUKAN DENGAN CARA YANG BATIL PULA
TIDAK SEMUA PERDEBATAN HARUS DIJAUHI
TIDAK SEMUA PERDEBATAN HARUS DIJAUHI Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: إثبات الحق وإبطال الباطل فهي خير ، وتعودها وتعلمها خير لا سيما في وقتنا هذا ، فإنه كثُرَ فيه الجدال والمراء ، حتى إن الشيء يكون ثابتًا وظاهرًا في القرآن والسنة فيورد عليه إشكالات Perdebatan jika untuk tujuan mengokohkan kebenaran dan membatalkan kebatilan maka itu baik. Membiasakannya dan mempelajarinya itu baik, lebih-lebih di zaman kita ini. Karena sesungguhnya banyak terjadi disana perdebatan dan perseteruan, sampai ada suatu ...
BENARKAH PARA ULAMA TIDAK BOLEH SALING MEMBANTAH?
BENARKAH PARA ULAMA TIDAK BOLEH SALING MEMBANTAH? Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya an-Najmy rahimahullah ? Pertanyaan: ما رأيكم فيمن يقولون: لا يَنبغي للعلماء أن يَرُد بعضهم على بعض في هذا الوقت، لأن هذا يقوي شوكة الأعداء، ويشق الصف؟ Apa pendapat Anda tentang orang-orang yang mengatakan bahwa tidak sepantasnya bagi para ulama untuk saling membantah di masa ini, karena hal ini akan menguatkan kekuatan musuh (orang-orang kafir dan ahli bid’ah) dan memecah belah barisan (umat Islam dan Ahlus Sunnah)? ? Jawaban: ...
BETULKAH MEMBANTAH ORANG YANG MENYIMPANG AKAN MENYEBABKAN PERPECAHAN
BETULKAH MEMBANTAH ORANG YANG MENYIMPANG MENYEBABKAN PERPECAHAN? Al-Allamah Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah. ? Pertanyaan: ﻣﺎ ﻧﺼِﻴﺤﺘُﻚ – ﺣﻔﻈﻚ ﺍﻟﻠﻪ- ﻟﻤﻦ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﺮﺩُّ ﻋﻠﻰ ﺍﻟْﻤُﺨﺎﻟِﻒ ﻳُﺴﺒِّﺐ ﺍﻟﻔُﺮْﻗَﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤِﻴﻦَ؛ ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺐ ﺍﻟﺴُّﻜﻮﺕُ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻄﺄ؛ ﺣﺘَّﻰ ﺗﺠﺘﻤِﻊَ ﻛﻠﻤﺔُ المسلمين ؟ Apa nasihat anda hafizhakallah kepada seorang yang mengatakan: Bantahan kepada orang yang menyimpang itu akan menyebabkan perpecahan di antara kaum muslimin. Akan tetapi yang wajib adalah mendiamkannya kesalahan sehingga bersatulah kalimat kaum muslimin? ? Jawaban: ﻫﺬﺍ ﻏﻴﺮُ ﺻﺤﻴﺢ ! ﻫﺬﺍ ﺑﺎﻃﻞٌ ...
MAKNA BERSAKSI
Bismillah MAKNA BERSAKSI Apakah bersaksi artinya kita mesti melihat apa yang kita persaksikan? Bersaksi akan adanya Allah, mestikah kita melihat Allah dahulu, bersaksi Muhammad Rasulullah, mestikah kita melihat Rasulullah dahulu? Mari kita bahas. Dalam bahasa Arab dan dalam syariat, persaksian disebut SYAHADAT (شهادة). Kata itu biasa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan BERSAKSI. Terjemahan ini bisa jadi mewakili kata syahadat, bisa jadi tidak. Untuk menentukannya, kita mesti mengetahui makna syahadat dalam bahasa Arab dan syariat Islam serta mengetahui makna bersaksi ...
TERMASUK IMAN ADALAH MEMBANTAH AHLI BID’AH DAN PENGIKUT HAWA NAFSU
TERMASUK IMAN ADALAH MEMBANTAH AHLI BIDAH DAN PENGIKUT HAWA NAFSU. Asy- Syaikh Usamah bin Suud Al-Amry hafizhahullah berkata: Membantah pengikut hawa nafsu dan Ahli bid’ah adalah bagian dari iman. Membantah pengikut hawa nafsu dan ahli bid’ah termasuk dari jihad di jalan Allah dan termasuk iman kepada Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu beliau bersabda : «فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ» “Maka barang siapa yang berjihad melawan mereka (ahli bid’ah) dengan tangannya maka dia ...
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH AS-SUHAIMY (BAGIAN 14-SELESAI)
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-SUHAIMY (BAGIAN 14-SELESAI) Asy-Syaikh Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy al-Hudzaify hafizhahullah PENUTUP 1. Hendaknya pembaca yang mulia memberi udzur (alasan) bagi saya atas penyampaian saya yang terang-terangan tentang Asy-Syaikh Shalih as-Suhaimy -semoga Allah memaafkan dan mengampuni beliau- karea pembaca yang mulia tidak mengetahui berbagai kerusakan dan keributan akibat tulisan beliau ini, dan siapa yang membacanya maka dia akan mengetahui mengapa para Masayikh mentahdzir agar tidak membacanya. 2. Tulisan asy-Syaikh as-Suhaimy -semoga Allah Ta’ala memberinya ...
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH-SHALIH AS-SUHAIMY (BAGIAN 13)
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-SUHAIMY (BAGIAN 13) Asy-Syaikh Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy al-Hudzaify hafizhahullah POIN KEDUA BELAS Asy-Syaikh Shalih as-Suhaimy berkata, “Tidak boleh bagi mereka (maksudnya: para penuntut ilmu) untuk menyibukkan diri dengan jarh wa ta’dil sebelum mereka mempelajari ilmu ini secara mendalam dan menguasai kaedah-kaedahnya… Adapun menjadikan ilmu ini sebagai santapan bagi semua orang, sampai orang-orang bodoh dan sebagiannya baru masuk Islam, maka ini adalah perkara yang sangat berbahaya, yang menyebabkan sebagian para penuntut ilmu pemula ...
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-SUHAIMY (BAGIAN 12)
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-SUHAIMY (BAGIAN 12) Asy-Syaikh Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy al-Hudzaify hafizhahullah POIN KESEBELAS Asy-Syaikh as-Suhaimy berkata, “Sesungguhnya sebagian yang terjadi di medan dakwah berupa berbagai perdebatan, bantahan, mengilzam (mengharuskan pihak lain), dan kritikan, sebabnya karena sebagian orang tidak memahami perkataan yang dinukil (disampaikan) sesuai yang dimaksudkan oleh orang yang mengucapkannya, hal itu bisa jadi karena yang diajak bicara tidak memahami, atau akibat terlalu percaya yang berlebihan pada sebagian orang-orang yang menyampaikannya.” [15] Saya katakan: Saya ...
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-AUHAIMY (BAGIAN 11)
BANTAHAN TERHADAP ASY-SYAIKH SHALIH AS-SUHAIMY (BAGIAN 11) Asy-Syaikh Abu Ammar Ali bin Husain asy-Syarafy al-Hudzaify hafizhahullah POIN KESEPULUH Asy-Syaikh Shalih as-Suhaimy mengatakan: Ibnul Qayyim mengatakan, “Diantara kaedah-kaedah syari’at dan hikmah adalah siapa saja yang banyak dan besar kebaikan-kebaikannya, maka kesalahannya dicarikan alasan dengan adanya kemungkinan maksud lain yang hal itu tidak diberikan kepada selainnya, dan dimaafkan untuknya hal-hal yang tidak dimaafkan untuk orang lain, karena maksiat seperti najis, sedangkan air jika mencapai dua qullah maka air tersebut tidak mengandung najis lagi.” [14] ...