SILSILAH: Agamaku Mengajarkanku… (Seri ke 13)
Bersama: DR. Muhammad bin Umar Bazemul حفظه الله تعالى
Agamaku mengajarkanku: Bahwa para utusan raja-raja tidak dibunuh sekalipun di waktu terjadinya perang maka apa pendapat Anda di waktu terjadinya perjanjian!
Para utusan raja-raja: mereka adalah orang-orang yang diutus oleh negara-negara mereka ke negeri-negeri muslimin guna menyampaikan sebuah surat atau suatu urusan dari urusan-urusan (kenegaraan) bersama pemerintahan muslim, dan mereka pada hari ini dinamakan dengan para duta-duta besar kenegeraan dan para konsulat; sedangkan dalil atas haramnya membunuh para utusan kerajaan ialah apa yang diriwayatkan dari Salamah bin Nu’aim bin Mas’ud al-Asyja’i dari ayahnya, Nu’aim, berkata: aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada keduanya ketika membaca tulisan Musailimah:
«مَا تَقُولانِ أنتُما؟»
“Apa yang kalian berdua akan katakan?”
[Yakni: beliau mengatakan kepada kedua utusan musailimah tentang diri musailimah]
Mereka berdua berkata: kami akan mengatakan seperti apa yang dikatakannya.
Maka Nabi bersabda:
«أَمَا وَاللَّهِ لَوْلا أَنَّ الرُّسُلَ لا تُقْتَلُ لَضَرَبْتُ أَعْنَاقَكُمَا»
“Ketahuilah, demi Alloh jikalah bukan karena para utusan tidak boleh dibunuh sungguh aku sudah memenggal leher kalian berdua”.
[Dikeluarkan oleh Ahmad di dalam musnadnya (3/487), dan Abu Daud di dalam kitabul jihad, bab: para utusan, hadits nomer (2761), dan al-Hakim di dalam Mustadroknya (Mushthofa ‘Atho 2/155), (Musthofa ‘Atho 3/54), dan beliau katakan: “Ini adalah hadits yang shahih atas syarat Muslim dan
keduanya tidak mengeluarkannya”. Seleaai. Dan hadits sanadnya hasan.
❃ ❃ ❃
Sumber: Silsilah ‘Allamani Dieniy, DR. Muhammad Umar Bazemul hal. 19
Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.