SILSILAH: Agamaku Mengajarkanku… (Seri ke 10) – Dalam Kitab: Silsilah ‘Allamani Dieniy
Bersama: DR. Muhammad bin Umar Bazemul حفظه الله تعالى
Bagian ke 10:
Agamaku Mengajarkanku: bahwasanya akan datang sinun khodda’at [1] dimana orang yang dungu akan berbicara tentang urusan orang banyak; (disebutkan) dari Abu Huroiroh rodhiallohu ‘anhu, beliau berkata:
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّهَا سَتَأْتِي عَلَى النَّاسِ سِنُونَ خَدَّاعَةٌ، يُصَدَّقُ فِيْهَا الكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيبِضَةُ». قيل: وما الرويبضةُ يارسولَ الله؟ قال: «السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ العَامَّةِ»
“Sesungguhnya nanti akan datang kepada manusia suatu masa yang menipu (sinun khodda’ah), pada masa itu pendusta akan dipercaya, dan pada masa itu orang yang jujur akan didustakan, dan pada masa itu pengkhianat akan diberi amanah, dan pada masa itu orang yang amanah akan dianggap khianat, dan pada masa itu Ruwaibidhoh akan berbicara”. Ditanyakan kepada beliau: dan apakah yang dimaksud dengan Ruwaibidhoh wahai Rosululloh? Beliau bersabda: “Orang yang dungu akan berbicara tentang urusan orang banyak “. [2]
___________
Catatan Kaki:
[1] Sinun Khodda’ah, dikatakan oleh as-Sindiy: dengan ditasydid huruf dal-nya untuk menunjukkan mubalaghoh (hiper), dikatakan: maksudnya ialah pada masa itu akan banyak hujan deras dan sedikit hujan rintik-rintiknya, dan itulah bentuk tipuannya, karena masa itu begitu diharapkan kebaikannya kemudian keadaan berbalik, dan ada yang menyatakan: yang dimaksud menipu ialah sedikitnya hujan, diambil dari kata: خدع الريق (keringat yang menipu) yakni apabila mengering. [Lihat: ta’liq al-Arnauth pada Musnad imam Ahmad (13/292) cet. Arrisalah]. Pent.
[2] HR. Ahmad dan Ibnu Majah, dan dihasankan oleh pentahqiq al-Musnad.
✸ ✸ ✸
Karawang, 8 Sya’ban 1435H.
Alih Bahasa: Abu Abduh Muhammad Sholehuddin.