SIKAP TERHADAP ORANG TUA YANG MENENTANG ANAKNYA YANG BERMANHAJ SALAF
Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah al Jabiry حفظه الله
Pertanyaan: Semoga Allah memberikan barakah kepada anda, wahai syaikh kami. Penanya ini berkata, “Ibu saya telah mengeluarkan saya dari rumah dan tidak bersedia berbicara dengan saya karena sikap saya yang berpegang teguh (dengan agama). Bagaimana cara saya menyikapi beliau?”
Jawaban:
Wahai ananda, kejadian ini tidak lepas dari dua keadaan:
Bisa jadi tadinya engkau bersikap keras dan caramu berbicara dengannya adalah dengan model pembicaraan orang yang durhaka lagi sesat. Bila ini yang dulu engkau lakukan, perbaiki dirimu. Lembutkan perkataanmu kepadanya. Berupayalah meraih kasih sayang dan cintanya.
Keadaan yang kedua, (atau mungkin memang) ibumu yang bersikap jahil, menentang dan berani (lancang) dengan kemaksiatan. Dia ingin engkau bebas atau melepaskan diri (dari syariat). Ibu yang semacam ini, tidak ada ketaatan kepadanya. Karena di antara kaidah yang ditetapkan oleh nash adalah
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk (yang diciptakan) di dalam memaksiati al-Khaliq (Allah, Sang Pencipta).” (HR. Muslim)
Nanti Allah akan memberikan jalan keluar kepadamu. Carilah tempat tinggal lain dan berusahalah menyambung hubungan dengannya. Semoga (dengan ini) Allah melembutkan hatinya untukmu.
Sumber: http://ar.miraath.net/fatwah/11280
Alih bahasa: BBM Qonitah Menyapa
*** ***
السؤال:
بارك الله فيكم شيخنا؛ يقول السائل: أمي أخرجتني من البيت ولا تريد أن تتكلم معي لأجل استقامتي، فكيف أتعامل معها؟
الجواب:
يا بني هذا لا يخلو من حالين:
إما أنك أنت كنت تشد وتخاطبها خطاب العاصية الضآلة، فإن كان هذا فأصلِح نفسك، وألِن لها الحديث، وحاول كسب مودّتها ومحبّتها.
الحال الثاني: أن تكون أمك جاهِلة، معاندة مُلجلِجة في المعصية، وتريد منك الانفلات أو التفلت؛ فهذه لا طاعة لها، لأنه من القواعد المقررة نصًّا (لا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ )، وسيهيِّئ الله لك المَخْرج، ابحث عن سكن وكن على صلة بها، لعل الله يُليّن قلبها لك.