SIKAP TERHADAP ORANG TUA YANG JAHIL YANG MENINGGAL DI ATAS KESYIRIKAN
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan: Fadhilatus Syaikh, semoga Allah memberi taufik kepada Anda, kami dahulu dalam keadaan jahil dan ngawur dalam ibadah, dan sebagian ayah-ayah dan ibu-ibu kami ada yang meyakini ibadah kepada kuburan, bertawassul dengannya, menujukan sembelihan untuknya, dan perkara-perkara syirik yang lainnya. Ayah-ayah kami tersebut telah meninggal, maka apakah boleh memintakan ampunan untuk mereka dan mendoakan rahmat bagi mereka?
Jawaban:
Tidak boleh, jika mereka meninggal di atas akidah dan perbuatan semacam ini, seperti menyembelih untuk selain Allah dan bernadzar untuk selain Allah dan mereka meninggal di atas perkara-perkara tersebut, maka mereka adalah orang-orang musyrik yang tidak boleh bagi kalian untuk memintakan ampunan untuk mereka dan mendoakan rahmat bagi mereka.
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ يَسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَلَوْ كَانُوْا أُوْلِي قُرْبَى.
“Tidaklah sepantasnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat mereka.” (QS. At-Taubah: 113)
Mereka itu meninggal di atas syirik, karena mereka menyembelih untuk selain Allah dan bernadzar untuk selain Allah.
Sumber artikel: http://youtu.be/WLNlmv4KMjA
Alih bahasa: Abu Almass
Rabu, 2 Dzulqa’dah 1435 H