SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP EJEKAN KEPADA NABI
Asy Syaikh Sholeh bin Fauzan bin Abdillah Al Fauzan -حفظه الله-
Pertanyaan: Semoga Allah membaguskan anda, dan ini seorang penanya berkata:
“Apa sikap dan kewajiban seorang muslim terhadap perkara yang terjadi di saat – saat sekarang ini, yaitu terhadap orang yang mengolok – olok Nabi Sholallahu alaihi wa sallam?”
Jawaban Asy Syaikh Sholih Al Fauzan hafidzahullah:
Perkara ini bukan perkara yang baru terjadi wahai saudaraku. Rasul diejek tatkala beliau masih hidup.
Sifat – sifat yang buruk disematkan pada beliau, (seperti) engkau tukang sihir, engkau dukun, engkau pendusta, dan ucapan-ucapan yang selain itu. Engkau seorang yatim, tak berhak menyandang kerasulan. Risalah ini hanya wajib disandang malaikat atau para pemimpin dan para pembesar kaum.
وَقَالُوا لَوْلا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
Dan mereka berkata:
“Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang pembesar dari salah satu dari dua negeri ini?” (Az Zukhruf 31)
Yaitu dari Thaif, yakni pemimpin negeri Thaif atau dari pemimpin negeri Makkah. Salah satunya jadi rasul. Adapun orang yatim, faqir, kok jadi rasul! Perkara ini tentu tidak pantas (terjadi). Mereka mengatakan yang demikian itu.
Allah Jalla wa Alla berfirman :
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
“Apakah mereka yang membagi – bagi nikmat Rabb-mu? Kamilah yang membagi jatah penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.”
(Az Zukhruf 32)
Maka mereka (orang-orang kafir) itu tidak berkuasa atas sesuatupun. Dan Allah Jalla wa ‘Alla, Dialah yang mengetahui siapa yang pantas membawa risalah.
اللّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ
“Allahlah lebih tahu dimana Dia harus menempatkan tugas kerasulan-Nya.” (Al An’am 124)
(Walaupun) ada orang yang disegani yang kalian (hai orang-orang kafir) senangi dia untuk jadi rasul, Allahlah yang mengetahui siapa yang akan menegakkan tugas kerasulan dan siapa yang pantas menyandangnya. Dan dia adalah anak yatim ini, lelaki yang terpercaya ini, dialah yang pantas menyandang risalah. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memilihnya.
Alihbahasa: Abu Mas’ud Surabaya -حفظه الله-
*************************
موقف المسلم تجاه الاستهزاء بالنبي
السؤال: أحسن اللهُ إليكم- وهذا سائِلٌ يقول ما موقف المسلِم والواجبُ عليهِ تجاه ما يحدث في الآونة الأخيرة تجاهَ من استهزاء بالنبي- صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟
الجواب : هذا ما هو بجديد يا أخي أستهزئ بالرسول – وهو حيّ، قُوبل بالصفات الذميمة، أنت ساحِر، أنت كاهِن أنت كذّاب، إلى غير ذلك، أنت ما تستحق الرسالة يتيم، الرسالة يجب أن تكون في الملائكة، أو تكون في الأُمراء والكبار،{ وَقَالُوا لَوْلا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ} [الزُخرُف 31] من الطايف، رئيس الطائف، أو رئيس مكة، يكون هو الرسول، إما يتيم ، فقير، هو الرسول! هذا ما يصلِح! يقولون كذا، قال اللَّهُ -جَلَّ وَ علا-{أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا} [ الزخرف 32] فهُم لا يملكون شيء، واللهُ جلَّ وعلا- هو الذي يعلم من يصلُح للرسالة، {اللّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ} [ الأنعام 124] مهوب أنتم اللي تقترحون ، الله هو الذي يعلم من يقوم بالرسالة ويصلح لها، وهو هذا اليتيم، هذا الرجُل الأمين، هو الذي يصلُح للرسالة، اختارهُ الله- سبحانه وتعالى-
http://alfawzan.af.org.sa/node/14120