SIAPA YANG BERHAK MENJADI IMAM, SEORANG PENGHAFAL AL-QUR’AN NAMUN MENCUKUR JENGGOTNYA ATAUKAH SEORANG YANG SEDIKIT HAFALANNYA TAPI MEMELIHARA JENGGOT?

SIAPA YANG BERHAK MENJADI IMAM, SEORANG PENGHAFAL AL-QUR’AN NAMUN MENCUKUR JENGGOTNYA ATAUKAH SEORANG YANG SEDIKIT HAFALANNYA TAPI MEMELIHARA JENGGOT?

Pertanyaan 12 dari fatwa lajnah no. 6391

? Pertanyaan:

س: رجل يحفظ القرآن ولكن ليس له لحية وآخر يحفظ منه قليلا وله لحية، أيهما يقدم إماما في الصلاة؟

Manakah yang lebih dikedepankan menjadi imam, seorang penghafal al-Qur’an yang memotong jenggot ataukah seorang yang sedikit hafalannya tapi memelihara jenggotnya?

? Jawaban:

ج: يقدم للإمامة في الصلاة من كان له لحية مع حفظه القليل من القرآن على من يحلق لحيته مع حفظه القرآن؛ لأن الأول غير آثم بقلة حفظه، والثاني آثم بحلق لحيته.

Harus mengedepankan seorang yang memelihara jenggotnya walaupun hafalannya sedikit daripada seorang penghafal yang mencukur jenggot, dikarenakan jenis pertama (yang tidak mencukur jenggot) tidak melakukan dosa. Adapun jenis kedua telah terjatuh dalam dosa karena perbuatannya mencukur jenggot.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه

Dan hanya milik Allah taufiq dan semoga shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad, dan seluruh keluarga dan sahabatnya.

***

? Sumber : Majmu’ah al Barakatu Maa Akaabirikum

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks