SEORANG YANG BERTAKWA MENJADIKAN KEMEWAHAN UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِـــﻴﻢِ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﺒﻌﻪ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪِّﻳﻦ، ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ:
Disebutkan dalam kitab Nafhuth Thib yang menceritakan kemakmuran dan kemewahan serta kenikmatan yang dilihat oleh al-Imam al-Qadhy Abu Bakr al-Araby rahimahullah dalam perjalanan beliau ke Dimasyq (Damaskus) di mana dinukil dari beliau bahwasanya ketika beliau masuk kota Dimasyq di rumah salah seorang pembesar beliau melihat di dalam rumah tersebut ada sungai yang mengalir ke arah tempat duduk mereka (ruang tamu), kemudian alirannya kembali dari arah yang lain.
Saya tidak memahami makna pemandangan itu sampai datang meja makan di sungai yang mengalir ke arah kami. Lalu para pelayan laki-laki segera mengambilnya dan menghidangkannya di hadapan kami. Lalu ketika kami selesai menyantap hidangan tersebut, para pelayan tadi melemparkan wadah-wadah makanan dan yang menyertainya di sungai yang alirannya berlawanan arah. Maka air membawa wadah-wadah tersebut ke arah para wanita tanpa perlu bagi para pelayan untuk mendekat ke arah tersebut.
Jadi saya mengetahui rahasianya (agar tidak terjadi ikhtilath atau campur baur antara pria dan wanita yang bukan mahram -pent) dan sungguh hal ini sangat menakjubkan.
? Nafhuth Thibi min Ghusnil Andalus ar-Rathib, karya Ahmad at-Tilmisany, II/33, tahqiq Ihsan Abbas, terbitan Daar Shadir, dengan sedikit perubahan.
✋? Maka perhatikan apa yang dilakukan mereka dan bagaimana mereka menggunakan sarana-sarana kemewahan (Dunia) untuk meraih keridhaan Rabb mereka dan agar sesuai dengan perintah-perintah agama mereka dan larangan-larangannya. Dan bandingkanlah dengan keadaan sekian banyak orang yang kita hidup bersama mereka dan melihat kelakuan buruk mereka. Hanya kepada Allah saja kita mengadu.
? Sumber || http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=154705