RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA

RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA

Syaikh Shalih al-Luhaidan rahimahullah

Wafatnya para ulama yang kokoh (ilmunya) lagi benar-benar mengamalkan ilmunya, hakikatnya adalah suatu hal yang mengejutkan bagi umat. Di antara contoh yang bisa aku sebutkan, seperti berpulangnya Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahmat Allah bagi beliau dan murid-murid beliau, mereka jumlahnya banyak. (Murid-murid beliau) di antaranya Syaikh Abdullah bin Humaid, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, dan Syaikh Abdullah bin Yusuf al-Wabil, mereka bertiga termasuk murid beliau yang paling menonjol. Mereka semua benar-benar ahlu ilmi. Mereka semua memiliki sikap (keteladanan), semoga rahmat Allah atas mereka. Selain itu mereka juga memiliki banyak murid yang mirip dengan mereka -semoga Allah merahmati mereka-. Namun, seseorang (tentunya merasa) khawatir. Sebab, setiap kali meninggal seorang ulama, maka tidak dijumpai seorang yang serupa dengannya pada segala sisinya -rahmat Allah atas mereka semua-.

Oleh karena itu, seorang khawatir bilamana manusia kehilangan ulama, mereka akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai panutan, lalu mereka (orang-orang bodoh) berfatwa tanpa ilmu. Sehingga, mereka sesat dan menyesatkan.

Termasuk tersesat, ketika seorang ditanya tentang suatu persoalan yang tidak ia ketahui (jawabannya), dia malu mengatakan, “Saya tidak tahu.” Ada yang mengatakan, “Siapa yang enggan mengatakan aku tidak tahu, dia akan dicelakai oleh jawabannya sendiri.” Maksudnya: Ketika ada seorang yang ditanya tentang hal yang tidak ia ketahui, janganlah dia mengatakan, “Saya mengetahui (jawabannya)”, (jangan pula dia mengatakan), “Silakan tanya (persoalan) apa saja!” Jangan seperti ini! Jika memang tidak tahu, maka segera katakan, “Saya tidak tahu.”

Imam Malik didatangi oleh seorang yang menanyai beliau lebih dari 30 permasalahan, namun beliau tidak menjawab, kecuali 3 permasalahan saja. Kemudian, orang tersebut pun protes, “Bagaimana ini?!” Imam Malik menjawab, “Beritahu saja orang yang engkau temui, bahwa aku tidak tahu.” Oleh sebab itu, saya nasihatkan kepada para pemuda yang antusias dan semangat mempelajari ilmu, hendaknya mereka perhatian untuk membaca biografi para ulama dan sikap-sikap mereka; terlebih bagaimana cara mereka mengemban (tanggung jawab ilmu), cara mereka menggunakan/memanfaatkan ilmu, mencurahkan usaha, menghormati ilmu, menebar, dan berhenti ketika ilmu memerintahkan untuk berhenti.

Sumber :  https://t.me/forumsalafy/20822

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.
Enable Notifications OK No thanks