Perkara Yang Membantu Untuk Terus Menerus Dalam Ketaatan

Perkara Yang Membantu Terus-terus dalam KetaatanPERKARA YANG MEMBANTU UNTUK TERUS-MENERUS DALAM KETAATAN

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah

Pertanyaan:  Saya seorang pemuda, Allah telah memberi saya hidayah untuk meniti jalanNya yang lurus, saya memohon kepada Allah keteguhan hati. Akan tetapi saya masih memiliki sisa-sisa dosa yang saya belum mampu terbebas darinya. Hanya saja, saya bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa ini, saya memohon ampun kepadaNya, akan tetapi saya mengulanginya dan saya terjatuh padanya. Setelah hal itu terjadi, saya menyesal dan bertaubat kepada Allah akan tetapi tanpa faedah. Maka saya mengharap bimbingan apa yang mesti saya lakukan agar saya bisa mendidik jiwaku untuk beribadah kepada Allah, dan mantaati-Nya, dan bermaksiat terhadap nafsuku yg sangat mengajak kepada kejelekkan. Apakah saya berdosa dengan taubatku dari suatu dosa kemudian kembali diriku mengulangi dosa tersebut?

Jawaban:

Segala pujian kesempurnaan milik Allah yg telah memberimu petunjuk untuk bertaubat, dan mengkaruniakanmu untuk kembali kepada Allah subhanahu wata’aala. Ketahuilah wahai akhy, bahwasanya taubat itu menghapus dosa yg lalu. Sebagaimana islam juga menghapus dosa yg lalu. Selama engkau-bihamdillah- setiap kali terjatuh pada sebuah dosa, engkau bersegera bertaubat dengan jujur, maka engkau di atas kebaikkan in syaa Allah.

Maka taubat itu menghapus dosa yg lalu, engkau tidak akan disiksa atas dosa yg engkau telah bertaubat darinya, karena sebab engkau mengulangi dosa tersebut sekali lagi. Engkau hanya akan disiksa dengan dosa yg engkau ulangi yg engkau lakukan. Kemudian jika engkau bertaubat dari hal itu, akan dihapus darimu dosa itu juga, dan demikian seterusnya. Ini adalah karunia dan kebaikanNya-jalla wa’ala.

Jika engkau jujur dalam bertaubat, dan engkau menyesali atas apa telah lalu, engkau bertekad dengan tekad yg jujur untuk tidak mengulangi dan engkau meninggalkan dosa itu. Kemudian ternyata engkau diuji lagi dengannya setelah itu, maka Allah memaafkan atas apa yg telah lewat dengan taubat yg telah lalu.

Dan engkau mesti melawan nafsumu untuk tidak terjatuh dalam dosa lagi, hal ini dengan beberapa cara, diantaranya :

Pertama : Berlindung diri kepada Allah dan memohon hidayah, taufik dan penjagaan padaNya. Agar Allah menolong dirimu menghadapi nafsumu dan melawannya. Agar Allah menolongmu menghadapi syaitanmu sampai engkau selamat darinya. Dan Allah Yang Maha Suci berfirman :

: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‎ ‎.البقرة‎ ‎186

”Dan apabila hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku ini dekat. Aku mengkabulkan doanya orang yang berdoa jika dia berdoa padaKu.” (QS. Al-Baqarah 186)

Dialah yang berfirman Yang Maha Suci :

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ‎ ‎غافر:60

”Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan kabulkan untuk kalian.” (QS. Al-Ghafir 60)

Yang kedua : Engkau harus menjauhi sebab-sebab yang bisa menyeretmu kepada maksiat. Jika engkau berteman dengan orang-orang yg melakukannya, maka mesti engkau jauhi mereka sehingga mereka tidak menyeretmu kepada maksiat. Jika engkau masuk rumah-rumah yg bisa menyeretmu kepada maksiat, maka jauhilah rumah-rumah tersebut berhati-hatilah darinya.

Demikian, lihatlah sebab-sebab (maksiat) dan jauhilah.

Perkara ketiga ‎: Melihat kepada akibat buruk maksiat, renungilah akibat-akibat tadi, bahwasanya akibatnya itu sangat buruk, akibatnya sangat buruk. Kadang engkau akan tertimpa tidak bisa bertaubat, maka engkau akan merugi, wal’iyadzu billah. Maka hati-hatilah engkau dari akibat buruk dosa-dosa.

Dan fikirkanlah sering-sering, bahwasanya engkau terkadang mendapat taufik untuk bisa taubat, kadang tidak mendapat taufik untuk bertaubat. Hati-hatilah dari maksiat dan jauhilah. Teruslah bertaubat dan jangan engkau tinggalkan. Maka ketika engkau diberi taufik untuk perkara-perkara ini, maka Allah akan menjagamu dari kejelekkan nafsumu, dari syaitanmu. Hanya Allahlah pemilik taufik.

Sumber :
http://www.binbaz.org.sa/mat/20881/print

Alih Bahasa: Ustadz Abu Hafs Umar al Atsary

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.