NASEHAT UNTUK ORANGTUA YANG ANAKNYA MALAS BELAJAR
Oleh: Al-Ustadz Muhammad Afifuddin as-Sidawy hafizhahullah
Soal: Mohon nasehatnya untuk para santri yang sering bermalas-malasan, dan merasa bosan dalambelajar atau muraja’ah pelajaran, sehingga tidak serius dalam belajar?
Jawab: Jangan-jangan kena gadget tadi itu, sudah kena itu, sudah. Yang biasa memegang mushaf Al-Qur’an. Al-Qur’annya taruh diganti gadget tadi. Iniadalah dampak negatifnya, membikin malas dan futurnya anak-anak. Kalau ia singkirkan gadget tadi. belum waktunya kamu pegang itu. Barakallahufikum.
Kemudian orang tua masing-masing atau ustadznya masing-masing dicari tahu apa sebab malasnya dia, kalau malasnya karena teman-temannya, dijauhkan dari teman-teman yang jelek. Kalau malasnya dia dikarenakan gadget, jauhakn dari gadgetnya tadi itu. Kalau dia malas, jenuhnya karena lainya, diobati sesuai asbabnya masing-masing. Barakallahufikum
Jadi untuk para santri secara pribadi ketika merasakan hal yang semacam ini. Barakallahufikum, jangan dibiarkan, jangan dibiarkan.
Misal: kok mulai malas baca Al-Qur’an, malas murojaah, malas menghafal, jenuh, pokoknya gimana gitu. sementara taruh dulu, ambil yang menyenangkan. Ambil buku-buku siroh, buku-buku sejarah yang ditulis oleh ikhwah dan segala macamnya. Barakallahufikum. Sejarah ini, mulai asik ini, bukan gadget. Asik ini, wah luar biasa, Ma sya Allah. Muncul semangatnya balik lagi kesini. Barakallahufikum.
Itu namanya ijmamunnafsi dalam qoidah talaki ilmu. Namanya Ijmamunnafsi. Barakallahufikum
Ini males itu malas juga, antum pengennya apa ini? Pokonya malas belajarlah. orang tua harus cerdas. Kalau itu terkait dengan anaknya antum, antum harus tau bagaimana kebiasaan dia. Oh ini pengen refresing ini kayaknya, ayo ikut sama Abah, kemana? Refresing, wah semangat dia. Kemana? Kepondok Fulan. Ya harus serius juga refresingnya, Jangan dibawa ketempat maksiat. Ditempat maksiat tambah rusak dianya nanti. Ayo kita ke Jogjakarta, kita main kesewon, kita main kedlingo. Semangat dia, Ketemu teman lamanya, semangat akhirnya. Barakallahufikum
Demikian seterusnya. Atau diajak ketempat familinya, atau kemana. Atau perkara yang mubah. Diasenengnya renang, nanti mancing, senangnya diarenang, renang yaikhwan.
Tanya Jawab Masjid Zaid bin Tsabit, Komplek PonPes Arridha Sewon, Bantul – Yogyakarta || Senin, 12 Muharrram 1439H / 02 Oktober 2017M