MENELAN LUDAH SAAT BERPUASA
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan: Terkadang seorang insan mengalami influenza dalam keadaan ia berpuasa, lalu ia menelan sedikit dari ludahnya tatkala ia berpuasa. Apakah dia wajib (mengqadha)? apakah puasanya sah?
Jawaban: Jika seorang yang berpuasa menelan ludahnya maka puasanya itu tidak rusak karenanya, dan tidak mungkin seorangpun mengatakan: “Sesungguhnya seorang yg berpuasa itu jika menelan ludahnya berarti dia telah berbuka.”
Karena menahan diri dari menelan ludah itu adalah perkara yang sangat sulit. Dan tidak mungkin syariat ini datang membawa perkara semisa ini sulitnya.
Oleh karena itu maka kita katakan: “Jika seorang yg sedang berpuasa menelan ludahnya, maka sesungguhnya puasanya itu tetap sah dan tidak rusak dengan sebab itu”.
***
Silsilah Fatawa Nur ala Ad-Darbi kaset ke 233.
Sumber: Chanel Telegram Syaikh Fawaz Al-Madkhali hafizhahullah.
بلع الريق أثناء الصوم
السؤال:
أحياناً يصاب الإنسان بزكام وهو صائم، ويبتلع شيئاً من ريقه وهو صائم فهل؛ عليه شيء؟ وهل صومه صحيح؟
الجواب:
الشيخ: إذا بلع الصائم ريقه فإنه صومه لا يفسد بذلك، ولا يمكن لأحد أن يقول: إن الصائم إذا بلع ريقه أفطر. لأن تحاشي بلع الريق أمر شاق جداً، ولا يمكن أن تأتي الشريعة بمثله، وعلى هذا فإننا نقول: إذا بلع الصائم ريقه فإن صومه صحيح ولا يفسد بذلك.
المصدر: سلسلة فتاوى نور على الدرب > الشريط رقم [233]