MEMERANGI AHLI BID’AH ADALAH BENTUK PEMBELAAN TERHADAP SYARI’AT
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Termasuk nasehat bagi Rasulullah shallallahu alaihi was sallam adalah dengan membela syari’at yang beliau bawa dan menjaganya. Membela syari’at adalah dengan berusaha agar jangan sampai ada seorang pun ada yang berusaha menguranginya, juga agar jangan sampai ada seorang pun yang menambahinya dengan hal-hal yang bukan termasuk bagian darinya. CARANYA ADALAH DENGAN ENGKAU MEMERANGI AHLI BID’AH BAIK BID’AH TERSEBUT BERUPA UCAPAN, PERBUATAN, MAUPUN KEYAKINAN, karena bid’ah semuanya satu bab dan satu bidang, semuanya sesat. Hal ini sebagaimana Rasul shallallahu alaihi was sallam bersabda:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.
“Setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim no. 867 –pent)
Tidak ada yang dikecualikan dari ini sebuah bid’ah pun baik bid’ah tersebut berupa ucapan, perbuatan, maupun keyakinan. Semua yang menyelisihi petunjuk Nabi shallallahu alaihi was sallam dan apa yang beliau bawa dalam akidah atau ucapan atau perbuatan maka hal itu adalah bid’ah.
Jadi termasuk nasehat bagi Rasulullah shallallahu alaihi was sallam adalah dengan engkau MEMERANGI AHLI BID’AH SEBAGAIMANA MEREKA TELAH MEMERANGI AS-SUNNAH. Jika mereka memerangi As-Sunnah dengan ucapan maka perangilah mereka dengan ucapan, dan jika mereka memerangi dengan perbuatan maka perangilah juga dengan perbuatan (hal ini harus dengan seizin pemerintah dan tidak boleh secara individu atau kelompok –pent), hal itu sebagai balasan yang sesuai, karena ini termasuk nasehat bagi Rasulullah shallallahu alaihi was sallam.
(Syarh Riyadhus Shalihin, II/390-391)
Sumber artikel:
http://www.alakhdr.com/archives/190
Alih bahasa: Abu Almass
Kamis, 8 Dzulqa’dah 1435 H