MEMBUNGKAM SILAT LIDAH MUHAMMAD AL-IMAM
? Muhammad al-Imam mengatakan:
وإني لأحمد الله أن هنالك من يتكلمون فينا ويكون سببا لأننا نعرف بعض أخطاءنا ونرجع عنه، ونحاول نصلح أنفسنا ونجاهد أنفسنا، فهذا نعتبره من فضل الله.
“Sesungguhnya saya benar-benar memuji Allah karena di sana ada orang-orang yang membicarakan kami dan menjadi sebab kami bisa mengetahui sebagian kesalahan kami, bertaubat darinya, berusaha memperbaiki diri kami, dan menundukkan diri kami, jadi ini kami anggap termasuk keutamaan Allah.”
Bukti ucapannya: https://goo.gl/nXnrGd
Asy-Syaikh Abu Ammar Ali al-Hudzaify hafizhahullah mengomentari ucapan Muhammad al-Imam di atas:
هل من فضل الله عليه أن يتكلم الناس فيه تحذيرا من ضلالاته وانحرافاته التي لم يستجب فيها للعلماء؟! هذا رجل كذاب، ما عرفناه استجاب للعلماء في شيء.
“Apakah termasuk dari keutamaan Allah atasnya dengan manusia membicarakan dirinya dalam bentuk mentahdzirnya atau memperingatkan orang lain dari berbagai kesalahan dan penyimpangannya yang dia tidak mau mendengarkan nasehat para ulama tentang penyimpangan-penyimpangan itu?! Orang ini adalah pendusta, kami tidak mengetahui dia mau sedikitpun menerima nasehat para ulama.”
***
Asy-Syaikh Nazar bin Hasyim as-Sudany hafizhahullah mengomentari ucapan Muhammad al-Imam di atas:
هذا رجل كذاب ليس إلا مع المراوغة، وهذا الرجل منذ أن اطلعت على كتابه الإبانة الذي أبان فيه عن سوء منهجه وعلى كلام له يطعن فيه على علماء السنة وبلاد التوحيد، وكنت قد رددت عليه في وريقات بعنوان “مع الإمام تنبيه ووقفة” علمت تماما ولله الحمد والمنة أنه رجل سوء نسأل الله العافية والسلامة.
ومن أسوأ السوء حال أتباعه والمقلدة له:
سلبت عقولهم إلا من جهل وهوى وتعصب له ذميم.
اللهم اهدنا ولا تضلنا وثبت قلوبنا على دينك.
ثم هب أنه كما هو، أين رجوعه ورجعته وتوبته مما أخذ عليه ونبهه عليه العلماء وطلابهم، ومن أعظم ذلك موقفه المخزي من الرافضة الحوثة ومن علماء السنة، وغمزه وطعنه فيهم وفي بلاد التوحيد وحربها على الروافض.
أين هو من هذا كله وغيره؟!
فالدعاوى والكلام والأقاويل بلا عمل وصدق وتطبيق لا محل لها في ميزان الشرع، إلا أنها إما كذب أو مراوغة أو نفاق أو تلبيس أو خداع ولعب بعقول الأغمار.
“Dia seorang pendusta, tidak bergaul kecuali bersama orang-orang yang suka berkelit, dan orang ini sejak saya menelaah kitabnya yang berjudul ‘al-Ibanah’ yang di dalamnya dia menjelaskan keburukan manhajnya dan ucapannya yang berisi celaan terhadap para ulama Ahlus Sunnah dan negeri tauhid (Arab Saudi) –dan saya telah membantahnya dalam beberapa lembar tulisan yang berjudul ‘Ma’al Imam Tanbih wa Wafqah’– saya mengetahui –dan segala pujian dan karunia hanya bagi Allah– bahwa dia adalah seorang yang jahat. Kita memohon keselamatan kepada Allah.
Dan termasuk yang lebih buruk lagi adalah keadaan para pengikutnya dan orang-orang yang taqlid kepadanya, akal mereka telah dicabut kecuali dari kebodohan, hawa nafsu, dan fanatik yang tercela terhadapnya. Yaa Allah, berilah hidayah kepada kami, jangan sesatkan kami, dan kokohkanlah hati kami di atas agamamu.
Kemudian anggaplah seperti itu, namun di mana rujuk dan taubatnya dari perkara-perkara yang dikritikkan dan diingatkan terhadapnya oleh para ulama dan murid-murid mereka?! Dan diantara kesalahan terbesarnya adalah sikapnya yang menghinakan terhadap Rafidhah Hutsiyah dan terhadap para ulama Ahlus Sunnah, ejekan dan celaannya terhadap mereka dan terhadap negeri tauhid, serta perang yang dilancarkan oleh negeri tauhid terhadap Rafidhah. Mana taubatnya dari semua perkara ini dan yang lainnya?!
⚠️ Jadi berbagai pengakuan, perkataan, dan ucapan tanpa perbuatan, kejujuran, dan bukti, tidak ada nilainya dalam timbangan syari’at. Itu tidak lain hanyalah kedustaan, atau berkelit, kemunafiqan, pengkaburan, penipuan, atau mempermainkan akal orang-orang yang belum makan asam garam.”
***
? Sumber : https://t.me/dourous_machaikhaden