MEMBOIKOT PRODUK NEGERI KAFIR YANG MENGHINA NABI
Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
Pertanyaan:
ما الواجب علينا تجاه دولة الدنمارك التي تكرر منها الاستهزاء برسولكن صلى الله عليه وسلم وهل تنصحنا يا شيخ بمقاطعة منتجاتهم؟
Apa kewajiban kita terkait peristiwa yang tejadi di negara Denmark yang megulang perbuatan melecehkan rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu apakah Anda menasihati kami untuk memboikot produk-produk mereka?
Jawaban:
الواجب علينا مع الكفار عموما ومع من تطاول على نبينا وشريعتنا خصوصا أن نرد عليهم وأن نبطل شبيهاتهم وأن نذكر ما عندهم من المعايب لا نعيب دينهم لكن نعيب ما أحدثوه وما غيروه وما بدلوه
Kewajiban kita terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang lancang terhadap nabi kita dan syariat kita terlebih khusus adalah kita membantah mereka, mematahkan syubhat mereka, dan menyebutkan tetang kejelakan-kejelekan mereka. Bukan kita menjelekkan agama mereka, tetapi kita menjelekkan apa yang meraka ucapkan, apa yang mereka rubah, dan apa yang mereka ganti.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
قُلۡ هَلۡ أُنَبِّئُكُم بِشَرّٖ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ ٱللَّهِۚ مَن لَّعَنَهُ ٱللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيۡهِ وَجَعَلَ مِنۡهُمُ ٱلۡقِرَدَةَ وَٱلۡخَنَازِيرَ وَعَبَدَ ٱلطَّغُوتَۚ أُوْلَٰئِكَ شَرّٞ مَّكَانٗا وَأَضَلُّ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ ٦٠
“Katakanlah, ‘Apakah aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu orang yang dilaknat dan dimusuhi Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera atau babi, dan orang yang menyembah taghut.’ Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” (al-Maidah: 60)
فنحن نرد عليهم بما عندهم من المخازي التي هم لا ينكرونها والتي تفضحهم لا نكذب عليهم وإنما نذكر ما عندهم من المخازي التي ذكرها الله في القران عنهم وذكرها الرسول صلى الله عليه وسلم والتي أنكرها عليهم أنبياءهم وعلماءهم حتى يفتضحوا
Kita membantah penghinaan yang mereka tidak mengingkarinya, yang hal itu justru mempermalukan mereka sendiri. Kita tidak boleh berdusta tentang mereka. Kita hanya menyebutkan penghinaan yang mereka lakukan yang Allah sebutkan di dalam Al-Qur’an tentang mereka dan yang disebutkan oleh rasul, demikian pula yang diingkari oleh nabi-nabi mereka dan ulama-ulama mereka sampai mereka merasa malu.
وأما المقاطعة التجارية فهذه من السياسة الشرعية ترجع إلى ولي الأمر فإذا أمر ولي الأمر بمقاطعتهم قاطعناهم هذه من صلاحيات ولي الأمر لتكون المقاطعة جماعية أما إذا كانت المقاطعة فردية فإنها لا تضر فلا تؤثر
Adapun pemutusan perekonomian itu termasuk siasat yang disyariatkan dan hal itu dikembalikan kepada pemerintah. Apabila pemerintah memerintahkan hal tersebut, kita putus dengan mereka. Ini adalah wewenang pemerintah, agar pemutusannya bisa dilakukan secara menyeluruh. Adapaun jika pemutusannya hanya dilakukan oleh setiap individu, itu tidak dapat membuat jera mereka sehingga tidak ada pengaruhnya.
📚 Sumber || http://alfawzan.af.org.sa/ar/node/1960