MASLAHAT IBADAH ITU KEMBALI KEPADA HAMBA
Al-‘Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata,
الله أكـبر؛ هـذه العبـادات فيهـا مصـالح للعبـاد
Allahu Akbar. Ibadah-ibadah ini mengandung berbagai kemaslahatan bagi para hamba.
المرء يتوضأ؛ يغسل يديه فتسقط كل خطيئة اكتسبها بيديه
Seorang berwudhu dan membasuh dua tangannya, maka berguguranlah setiap kesalahan yang dia lakukan dengan kedua tangannya.
ويغسل وجهه فتسقط كل خطيئة نظر إليها بعينه
Lalu dia membasuh wajahnya, maka berguguranlah setiap kesalahan yang ia lakukan dengan kedua matanya.
وإذ غسل يديه سقطت كل خطيئة بطشتها يداه
Ketika dia membasuh kedua tangannya, akan berguguranlah setiap kesalahan yang dilakukan kedua tangannya.
Ketika dia mengakhiri wudhunya dengan doa,
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدًا رسول الله
“Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah,”
فتحت له أبواب الجنة
Akan dibukakan baginya pintu-pintu surga.
ألا ترى هذه مصلحة الوضوء فكيف بالصلاة، وكيف بالزكاة، كـيف بسـائر العبـادات، فما يشرع الله لعبـاده من أمر إلا لحكمة وإلا لمصالح عباده -سبحانه وتعالى- الرؤوف الرحيم، وهو الغني الحميد
Tidakkah Anda lihat keutamaan wudhu ini?! Lantas bagaimana halnya dengan shalat, zakat, dan seluruh ibadah lainnya?!
Jadi, Allah tidaklah mensyariatkan suatu perintah kepada hamba-Nya kecuali karena hikmah dan kemaslahatan hamba Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, dan Dia Mahakaya lagi Maha Terpuji.
Nafahat al-Huda Wal Iman min Majalisil Quran hlm. 31