KESUSAHAN MENGANTARKAN KEPADA KEBAHAGIAAN
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ومن رحمته -سبحانه- : أن نَغّص عليهم الدنيا وكدَّرها، لئلَّا يسكنوا إليها، ولا يطمئنوا إليها، ويرغبوا في النَّعيم المُقيم في داره وجواره، فساقهم إلى ذلك بسياط الابتلاء والامتحان،
فمنَعهم ليُعطيَهُمْ،
وابتلاهُم ليُعافيَهُمْ،
وأماتهم ليُحْييَهُمْ.
Di antara rahmat Allah subhanahu wa ta’ala adalah Allah memberikan kesusahan dan tidak memberi kebahagiaan (yang hakiki) dengan (kenikmatan) dunia kepada para hamba, agar mereka:
– tidak (terlalu) tenang dan tenteram dengannya.
– bersemangat mendapatkan kenikmatan di tempat-Nya yang abadi.
Oleh karena itu, Allah menggiring mereka menuju surga-Nya dengan (perantaraan) ujian dan musibah.
Allah halangi mereka mendapatkan suatu kesenangan (yang fana) dalam rangka menganugerahkan suatu kenikmatan (yang lebih baik dan kekal).
Allah memberi ujian kepada mereka (di dunia) dalam rangka memberi keselamatan (di akhirat)
Allah mematikan mereka (di dunia) dalam rangka mengaruniakan kehidupan (yang lebih baik dan kekal di akhirat).
(Ighatsatul Lahafan, 2/917)