KESALAHAN-KESALAHAN YANG BANYAK TERSEBAR DI UMAT ISLAM
Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh [Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi]
———————————————————————————-
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM AKIDAH DAN TAUHID
———————————————————————————-
PERTAMA: Kesyirikan Yang Mengeluarkan Dari Islam
3. Mempersembahkan Sembelihan Dan Nadzar Untuk Kuburan Atau Monumen Atau Orang-orang Mati
Yang menunjukkan bahwa sembelihan untuk selain Allah merupakan kesyirikan adalah firman Allah Ta’ala:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَه.
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabbul Alamin. Tidak ada sekutu bagi-Nya.” (QS. Al-An’am: 162-163)
Jadi sebagaimana shalat hanya boleh diperuntukan bagi Allah saja, maka sembelihan juga harus untuk Allah saja tanpa ada sekutu bagi-Nya berdasarkan kandungan ayat yang tegas dan jelas ini.
Juga berdasarkan firman-Nya:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ.
“Maka untuk Rabbmu saja hendaknya engkau mengerjakan shalat dan menyembelih.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Sembelihan termasuk ibadah yang paling afdhal karena padanya terdapat perbuatan mengalirkan darah karena ikhlash untuk Allah, dan padanya terdapat perendahan diri dan ketundukan seorang hamba kepada Allah serta mengharapkan apa yang ada di sisi-Nya melalui taqarrub (upaya mendekatkan diri) dengan darah untuk Allah Jalla wa Ala saja. Dalam hadits dari Ali radhiyallahu anhu dalam riwayat Mulim disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:
لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ.
“Allah melaknat siapa saja yang menyembelih untuk selain Allah.” (HR. Muslim no. 1978)
Adapun dalil tentang nadzar adalah firman Allah Ta’ala:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللهَ يَعْلَمُهُ.
“Dan apa saja yang kalian nafkahkan atau yang kalian nadzarkan maka sesungguhnya Allah selalu mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 270)
Juga firman-Nya:
يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيْرًا.
“Mereka selalu memenuhi nadzar dan mereka takut terhadap hari yang adzabnya merata.” (QS. Al-Insan: 7)
Maka ini menunjukkan bahwa memenuhi nadzar adalah sesuatu yang dicintai oleh Allah dan pelakunya mendapatkan pahala atasnya, sehingga itu merupakan ibadah. Dan tentunya memalingkan ibadah kepada selain Allah adalah kesyirikan, sebagaimana telah lalu penjelasannya dalil-dalilnya.
.
Bersambung In Syaa Allah…
Sumber artikel: Al-Minzhaar Fii Bayaani Katsiirin Minal Akhtha’ Asy-Syai’ah
Alih Bahasa: Abu Almass
Kamis, 8 Dzulhijjah 1435 H