KENAPA SHOLATKU TIDAK MENCEGAH DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR
Asy Syaikh Ibnu Utsaimin -Rahimahullohu-
Pertanyaan : Saya mengerjakan sholat, akan tetapi saya masih melakukan sebagian perbuatan yang munkar. Apa yang anda nasihatkan kepada saya?
Dan kenapa sholat saya tidak bisa mencegah dari perbuatan munkar?
Jawaban :
Nasihatku kepadamu:
- Agar engkau bertaubat kepada Alloh-Azza wa Jalla- dan engkau jujur, menghadap kepada Alloh.
- Dan engkau senantiasa menghadirkan perasaan, bahwa sangatlah pedih, sangatlah keras hukuman Alloh, Dzat yang engkau bermaksiat kepada-Nya dan bagi setiap orang yang menyelisihi perintah-Nya.
Dan tidaklah engkau membaca firman Alloh Ta’ala:
نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ – الحجر : ٤٩
“Dan kabarkanlah kepada hamba-hambaKu, bahwasannya Aku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Hijr : 49)
Dan juga firman-Nya :
وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ – الحجر : ٥٠
“Dan sesungguhnya adzabKu adalah adzab yang sangat pedih.” (Al Hijr : 50)
Meminta ampunlah kepada Alloh, dan mengharaplah rahmat-Nya. Dan takutlah dari adzab-Nya.
Adapun keadaanmu, engkau melaksanakan sholat namun sholatmu tidak mencegah dari perbuatan munkar. Maka kemungkinannya sholatmu kurang sempurna.
Dikarenakan sholat yang bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar adalah sholat yang sempurna, yaitu sholat yang sesuai dengan apa yang datang dari Nabi -Sholallohu ‘alaihi wassalam- dengan menghadirkan hati, dan mengerjakannya sesuai dengan sunnah.
Maka TIDAK setiap sholat bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar, ketika seseorang mengerjakannya tidak sesuai dengan sunnah.
Alloh Ta’ala berfirman :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ – العنكبوت : ٤٥
“Bacakanlah apa yang telah Alloh wahyukan kepadamu dari Al Kitab (Al Qur’an), dan dirikanlah sholat sesungguhnya sholat akan mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (Al ‘Ankabut :45)
Yaitu sholat yang engkau kerjakan dengan benar (sesuai contoh, bimbingan Rasululloh -Sholallohu ‘alaihi wassalam- pent).
Silsilah liqo Syahri (Liqo 1)
Alih bahasa : Ibrohim Abu Kaysa