JENIS-JENIS MANUSIA DALAM PERGAULAN

JENIS-JENIS MANUSIA DALAM PERGAULAN

Ditulis Oleh : Al-Ustadz Idral Harits hafizhahullah

Di antara sebab yang dapat mendorong seseorang meninggalkan maksiat adalah menjauhi hal-hal yang berlebihan, seperti dalam hal makan, minum, tidur dan pakaian. Begitu pula dalam masalah pergaulan, maka hendaknya dia harus menjauhi teman-teman yang buruk, jika memang kemaksiatan itu terjadi karena terlalu sering bergaul dengan mereka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan perumpamaan tentang teman yang buruk seperti alat yang digunakan pandai besi menyalakan bara api untuk melunakkan besi agar dapat ditempa:

إمَّا أنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإمَّا أنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحاً مُنْتِنَةً

“Bisa jadi dia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu mencium bau yang busuk dari tubuhnya.”(¹)

Makan yang berlebihan akan mendorong seseorang kepada banyak kejahatan, karena makan yang berlebihan akan menggerakkan anggota tubuh pemiliknya kepada kemaksiatan dan membuatnya berat mengerjakan ketaatan. Karena itulah disebutkan dalam sebagian atsar anjuran agar mempersempit tempat jalan syaitan dengan berpuasa. Disebutkan pula dalam hadis bahwa lambung manusia adalah tempat yang paling buruk yang diisi oleh seorang manusia. Berlebihan dalam bergaul adalah penyakit yang berbahaya, mengundang banyak kejahatan, menghancurkan banyak kesenangan dan menanamkan permusuhan. Yang seharusnya dilakukan seseorang adalah mengambil bagian dalam pergaulan ini sekadar yang diperlukannya.

Ibnul Qayyim (²) rahimahullahu menyebutkan ada empat tipe manusia yang harus diperhatikan seseorang ketika dia hendak bergaul dengan orang lain. Kalau tidak, niscaya kejahatan akan menimpanya melalui pergaulan ini.

• Adapun tipe yang pertama adalah orang-orang yang jika dijadikan teman, mereka seperti makanan bergizi, yang tidak boleh diabaikan begitu saja siang dan malam. Kalau dia sudah mengambil apa yang diharapkannya dari mereka dia pun pergi. Kemudian kalau dia memerlukan sesuatu, dia bergaul lagi dengan mereka. Begitulah seterusnya.

Tipe ini lebih berharga daripada emas merah. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai ilmu tentang Allah, perintah-Nya, makar musuh-musuh-Nya, dan memahami penyakit-penyakit hati dan obatnya. Mereka adalah orang-orang yang memberi nasehat kepada Allah, Rasul-Nya, dan seluruh manusia.

Sebab itu, bergaul dengan mereka pasti selalu menguntungkan.

• Tipe yang kedua adalah orang-orang yang jika dijadikan teman seperti obat yang diperlukan hanya ketika sakit. Karena itu, selama dia dalam keadaan sehat, dia tidak perlu bergaul dengan mereka.

Tipe ini adalah orang-orang yang juga tidak boleh diabaikan dalam urusan ma’isyah (pencaharian), dan apa yang diperlukan dalam berbagai hubungan muamalah, kerja sama, musyawarah dan mengobati penyakit.

• Tipe yang ketiga ialah orang-orang yang bergaul dengan mereka seperti terpapar penyakit, dengan semua jenis dan tingkatannya. Jadi, ada yang jika dijadikan teman, seperti penyakit yang mematikan, atau penyakit menahun.

Tipe ini ialah orang-orang yang jika seseorang bergaul dengan mereka sama sekali tidak menguntungkan dunia dan agamanya. Ada pula yang jika bergaul dengan mereka seperti sakit gigi, yang apabila hilang, rasa sakitnya juga reda. Ada pula yang jika dipergauli seperti panas demam, perumpamaan buat orang yang berat dan tidak disenangi. Dia tidak pandai berbicara lalu memberi manfaat kepada orang lain, tetapi juga tidak mampu diam dengan baik agar dapat mengambil faedah dari (pembicaraan) orang lain. Tidak pula mengenal siapa dirinya agar dapat menempatkannya pada posisi yang tepat.

Kalau berbicara, dia merasa bangga dengan kata-katanya, bahkan mengira ucapannya seperti misik (kasturi) yang menyenangkan seisi majelis. Padahal, kalau dia diam, lebih berat daripada batu gilingan; tidak dapat dipikul dan tidak pula dapat diseret di atas tanah. Orang yang diuji dengan salah satu dari model yang ada dalam tipe ketiga ini, hendaklah dia menghadapi mereka dengan cara yang baik sampai Allah melepaskannya dari mereka.

Ibnul Qayyim menukil dari Imam Asy Syafi’i rahimahullahu, bahwa beliau berkata,” Tidaklah duduk di sebelah saya orang yang sulit seperti (model) ini, melainkan saya lihat salah satu sisi tubuh saya yang berdekatan dengannya turun lebih rendah dari sisi yang lain.”

• Tipe yang keempat adalah orang-orang yang jika menjadi teman, pasti merusak temannya, seperti racun yang mematikan. Model inilah yang paling banyak di tengah-tengah manusia, semoga Allah tidak memperbanyak mereka.

Termasuk di kalangan mereka adalah ahli bid’ah dan orang-orang yang sesat, yang menghalangi orang dari sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka mengajak orang lain menyelisihi sunnah dan menghalangi orang lain dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu bengkok. Mereka menjadikan sunnah sebagai perkara bid’ah dan bid’ah sebagai sunnah.

Kalau tauhid itu dibersihkan, mereka akan mengatakan bahwa pelakunya tidak memuliakan wali-wali Allah. Apabila sunnah dihidupkan, sikap mutaba’ah (meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dimantapkan, mereka akan menyatakan bahwa para imam dan ulama sudah dilecehkan.
Wallahu a’lam.

Catatan kaki :
1. H.R Al Bukhary (5534) dan Muslim (2628)(148)
2. Bada’i’ul Fawaid (hal.340-341)

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.