ISTIGFAR DAN TOBAT ADALAH SOLUSI
Ar-Rabi’ ibnu Shabih menceritakan,
Seorang lelaki mengadukan problem kemarau kepada al-Hasan al-Bahsri. Ia pun memberi bimbingan, “Istigfarlah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala,” ucapnya.
Yang lain datang mengeluhkan kemiskinannya. “Istigfarlah kepada Allah _subhaanahu wa ta’ala,”_ kata al-Hasan.
Orang lain lagi datang seraya berkata kepada al-Hasan, “Mohon berdoalah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala, agar Dia memberi rezeki seorang anak untukku.” Al-Hasan menjawab, “Istigfarlah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala.”
Yang lain lagi mengeluhkan keringnya kebun-kebun. “Istigfarlah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala,” kata al-Hasan.
Kami pun bertanya kepada al-Hasan, “Beberapa orang telah mendatangimu dengan pengaduan yang berbeda-beda, tetapi engkau menyuruh mereka semua agar beristigfar.”
Al-Hasan menjawab, “Aku tidak berfatwa dari pikiranku sendiri.
Sungguh, Allah subhaanahu wa ta’ala, berfirman dalam surah Nuh,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارً – ١٠ يُّرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارً – ١١ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرً – ١٢
Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya dengan begitu Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan berturut-turut dan memperbanyak harta dan anak-anak kalian serta mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya sungai-sungai untuk kalian.” (Nuh: 10-12)
📚 Tafsir al-Qurthubi, 18/302-303
ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺻﺒﻴﺢ: ﺷﻜﺎ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ اﻟﺤﺴﻦ اﻟﺠﺪﻭﺑﺔ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ: اﺳﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ. ﻭﺷﻜﺎ ﺁﺧﺮ ﺇﻟﻴﻪ اﻟﻔﻘﺮ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ: اﺳﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ. ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻪ ﺁﺧﺮ: اﺩﻉ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺮﺯﻗﻨﻲ ﻭﻟﺪا، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ: اﺳﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ. ﻭﺷﻜﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺁﺧﺮ ﺟﻔﺎﻑ ﺑﺴﺘﺎﻧﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ: اﺳﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ. ﻓﻘﻠﻨﺎ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ؟ ﻓﻘﺎﻝ: ﻣﺎ ﻗﻠﺖ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻱ ﺷﻴﺌﺎ، ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺳﻮﺭﺓ” ﻧﻮﺡ”:
فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُوا۟ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارࣰا
یُرۡسِلِ ٱلسَّمَاۤءَ عَلَیۡكُم مِّدۡرَارࣰا
وَیُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَ ٰلࣲ وَبَنِینَ وَیَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّـٰتࣲ وَیَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَـٰرࣰا