Dahsyatnya Neraka

Dahsyatnya NerakaDAHSYATNYA NERAKA

Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

Iman tentang adanya surga dan neraka adalah satu prinsip dalam akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Surga dan neraka adalah dua makhluk Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah diciptakan, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:

“Aku masuk ke surga, aku pun melihat istana di sana.”

“Aku juga melihat al-Kautsar.”

“Aku melihat ke surga, ternyata kebanyakan penduduk surga adalah demikian (yakni orang-orang fakir). Aku juga melihat neraka dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah demikian (yakni wanita –pent.).”

Barang siapa menganggap keduanya belum ada saat ini, berarti dia telah mendustakan al-Qur’an. Saya menduga, orang tersebut tidaklah mengimani adanya surga dan neraka.” (Lihat Ushulus Sunnah)

Al-Imam ath-Thahawi rahimahullah berkata, “Surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah diciptakan, tidak akan punah, dan tidak akan hancur.” (al-Aqidah ath-Thahawiyah)

Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah berkata, “Ahlus Sunnah telah bersepakat bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah ada sekarang.” (Syarah al-Aqidah ath-Thahawiyah)

Dalil-Dalil Adanya Surga & Neraka

Dalil-dalil masalah ini dalam al-Qur’an dan as-Sunnah sangatlah banyak, di antaranya:

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)

Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman tentang neraka:

“Jika kalian tidak dapat membuat(nya), dan pasti kalian tidak akan dapat membuat(nya), jagalah diri kalian dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (al-Baqarah: 24)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (an-Najm: 13—15)

Adapun dalam sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, banyak hadits yang menerangkan masalah ini, di antaranya:

Dari Imran bin Hushain Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam:

اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ

“Aku melihat surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah fuqara. Aku pun melihat neraka dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (HR. al-Bukhari no. 3241 dan Muslim no. 2738)

Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَبْرِدُوا بِالظُّهْرِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

“Tundalah pelaksanaan shalat zhuhur hingga cuaca dingin, karena panas yang sangat terik adalah panas dari neraka Jahannam.” (HR. al-Bukhari no. 3259)

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا وَلَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا. قَالُوا: مَا رَأَيْتَ، يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, kalau kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Para sahabat berkata, “Apa yang engkau lihat, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Aku telah melihat surga dan neraka.” (HR. Muslim no. 426)

Dalam tulisan ini, kami hanyalah membahas tentang neraka. Kita akan mencoba mengilmui sebagian pembahasan tentang neraka: sifat-sifatnya, macam-macam siksa di dalamnya, dan cara menyelamatkan diri dari neraka.

Sifat-Sifat Neraka

Telah banyak nash dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang menjelaskan sifat-sifat neraka. Kami hanya akan menyampaikan sebagian kecilnya, mudah-mudahan menjadi nasihat bagi kita semua.

1. Neraka memiliki tujuh pintu

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (al-Hijr: 44)

2. Malaikat penjaga neraka

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (at-Tahrim: 6)

Dalam ayat lain:

“Mereka berseru, ‘Wahai Malik, biarlah Rabbmu membunuh kami saja.’ Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)’.” (az-Zukhruf: 77)

3. Besar neraka

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زَمَامٍ، مَعَ كُلِّ زَمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا

“Didatangkan neraka di hari itu, dalam keadaan ia memiliki 70.000 tali kekang, setiap tali kekang diseret 70.000 malaikat.” (HR. Muslim dan at-Tirmidzi)

4. Panas neraka

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ

Katakanlah, “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya),” jika mereka mengetahui. (at-Taubah: 81)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ

“Api kalian, yang dinyalakan bani Adam, adalah satu bagian dari tujuh bagian panasnya api neraka.” (HR. al-Bukhari no. 3265 dan Muslim no. 2843)

5. Kedalaman neraka

Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sedang bersama sahabatnya, tiba-tiba mereka mendengar suara. Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

تَدْرُونَ مَا هَذَا؟ قَالَ: قُلْنَا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا

“Tahukah kalian, apakah itu?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau berkata, “Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam Jahanam sejak tujuh puluh musim yang lalu. Sekarang baru sampai dasarnya.” (HR. Muslim no. 2844)

6. Makanan dan minuman penduduk neraka

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Kemudian sesungguhnya kalian, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, yang akan memenuhi perut kalian. Sesudah itu, kalian akan meminum air yang sangat panas. Maka kalian minum seperti unta yang sangat haus. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.” (al-Waqi’ah: 51—56)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Seandainya satu tetes zaqqum menetes di dunia, niscaya akan merusak kehidupan penduduk dunia. Bagaimana (kira-kira pengaruhnya) bagi orang yang memakannya.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i, lihat Shahih Jami’ no. 5126)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“… Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (al-Kahfi: 29)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.” (Ibrahim: 16)

Sifat dan Keadaan Penghuni Neraka

Tubuh penduduk neraka akan dijadikan besar oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

1. Tebal kulitnya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) ialah 42 hasta ukuran orang kuat yang besar. Giginya sebesar Gunung Uhud, dan sungguh tempat duduknya dia di Jahannam seluas Makkah dan Madinah.” (HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat Shahihul Jami’ no. 2110)

Namun, karena dahsyatnya neraka, kulit tersebut matang ketika terbakar. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (an-Nisa: 56)

2. Gigi penghuni neraka

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Gigi orang kafir (di neraka) atau gigi taringnya seperti Gunung Uhud.” (HR. al-Bazzar. Lihat Shahihul Jami’ no. 3784)

Macam-Macam Azab di Neraka

Azab yang terjadi di neraka bermacam-macam. Kami akan menyebutkan beberapa hal yang sering kita dengar.

1. Orang yang paling dahsyat siksanya

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ

“Orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar (makhluk bernyawa).” (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami’ no. 1559)
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu juga, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sesungguhnya orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang membunuh nabi atau dibunuh oleh nabi, dan seseorang yang membuat berhala.” (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami’ no. 1011)

Dari Khalid bin Walid Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Manusia yang paling dahsyat siksanya adalah orang yang paling bengis ketika menyiksa manusia di dunia.” (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami’ no. 1009)

2. Tangisan penduduk neraka

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar.” (al-Anbiya: 100)

Dari Abdullah bin Qais Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sungguh penduduk neraka akan menangis. Seandainya perahu dijalankan di genangan air mata mereka, niscaya perahu tersebut akan berjalan. Kemudian mereka akan menangis darah sebagai ganti air mata mereka.” (HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah no. 1679)

3. Lolongan penghuni neraka

Dari Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Datang dua orang laki-laki, lalu memegang kedua lenganku dan membawaku ke gunung yang susah dilalui. Keduanya berkata, ‘Naiklah.’ Aku jawab, ‘Aku tidak bisa.’ Keduanya berkata, ‘Kami akan mempermudahmu.’ Aku pun naik. Ternyata aku di dataran gunung. Tiba-tiba aku mendengar suara yang keras. Aku katakan, ‘Suara apa itu?’ Keduanya berkata, ‘Itu adalah lolongan penduduk neraka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

4. Azab bagi orang yang berbuka di bulan Ramadhan sebelum waktunya

Dari Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “… Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum yang digantung dalam keadaan kaki di atas dan mulut mereka robek-robek. Darah mengalir dari mulut mereka. Aku berkata, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang yang berbuka di bulan puasa sebelum dihalalkan berbuka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

5. Azab bagi pezina

Masih hadits dari Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “… Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya sangat busuk, paling jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Aku tanyakan, ‘Siapakah mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

6. Azab bagi wanita yang tidak mau menyusui anaknya

Pada lanjutan hadits Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu di atas, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “… Kemudian keduanya berangkat membawaku, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka digigit ular. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah wanita yang tidak mau memberikan air susu mereka kepada anak-anak mereka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

7. Ular dan kalajengking neraka

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa jika ular di neraka menyengat satu gigitan, akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. Demikian juga kalajengking di neraka, apabila menggigit satu gigitan akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. (HR. al-Baihaqi, lihat ash-Shahihah no. 3429)

8. Penduduk neraka yang paling ringan azabnya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang dipakaikan kepadanya dua sendal dari api neraka, lantas mendidih otaknya karenanya.” (HR. Ahmad dan al-Hakim, lihat ash-Shahihah no. 1680)

Penutup

Sebagai penutup, penulis ingin mengingatkan bahwa iman kepada neraka mestinya mengharuskan kita memperbanyak amal saleh yang merupakan sebab selamatnya seseorang dari api neraka.

Di antara amalan terpenting yang mesti kita lakukan adalah memperkuat tauhid. Tauhid adalah faktor utama yang menjadi sebab selamatnya seseorang dari api neraka.

Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Barang siapa berjumpa dengan Allah (meninggal) dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun pasti masuk surga.”

Dari Itban Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah mengharamkan neraka dari seseorang yang mengucapkan, ‘La ilaha illallah,’ dalam keadaan mengharapkan wajah Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Setelah itu, hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah meninggalkan perkara-perkara bid’ah dengan cara senantiasa mengikuti jejak Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya g. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan: 72 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu al-jamaah.”

Dalam satu riwayat, “Yaitu orang-orang yang mengikuti jalanku dan jalan sahabatku sekarang ini.” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani t)

Tidak kalah pentingnya, selain beramal, seseorang juga hendaknya mengiringinya dengan banyak berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Di antaranya adalah berdoa minta dimasukkan ke surga dan dilindungi dari neraka.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Barang siapa meminta surga kepada Allah tiga kali, surga akan berkata, ‘Ya Allah, masukkanlah dia ke surga.’ Barang siapa meminta perlindungan dari neraka kepada Allah tiga kali, neraka akan berkata, ‘Ya Allah, lindungilah dia dari neraka.’ (Shahihul Jami’ no. 6151)

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari dahsyatnya api neraka dan memasukkan kita dengan rahmat-Nya ke dalam surga-Nya yang abadi.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

“Ya Allah, kami memohon surga kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu dari neraka.”

—————————————

Sumber: Majalah Asy Syariah

© 1446 / 2024 Forum Salafy Indonesia. All Rights Reserved.