BENARKAH MENGUMUMKAN TAUBAT DALAM PERKARA MANHAJ MERUPAKAN BID’AH Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah Pertanyaan: Jika seorang mubtadi’ rujuk dari bid’ahnya dan bertaubat kepada Allah serta menempuh jalan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, apakah wajib atasnya untuk mengeluarkan sebuah kitab atau kaset untuk menjelaskan rujuknya dari bid’ah yang dia lakukan tersebut? Jazakumullahu khairan. Jawaban: Jika bid’ahnya tersebut telah mati dan tidak tersebar lagi, maka hal semacam ini tidak wajib. Adapun jika bid’ah tersebut masih tersebar dan pelakunya tersebut masih hidup ...
Benarkah Mengumumkan Taubat Dalam Perkara Manhaj Merupakan Bid’ah
Salafy Menilai Seorang Dari Temannya
SALAFY MENILAI SEORANG DARI TEMANNYA Musa bin Uqbah ash-Shuri datang ke Baghdad. Hal ini disampaikan kepada al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Kata beliau, انْظُرُوا عَلَى مَنْ نَزَلَ وَإِلَى مَنْ يَأْوِي “Perhatikan, kepada siapa dia singgah dan kepada siapa dia berlindung.” (al- Ibanah, 2/479—480 no. 511) Al-Imam al-Auza’i rahimahullah mengatakan, مَنْ سَتَرَ عَنَّا بِدْعََتَهُ لَمْ تَخْفَ عَلَيْنَا أُلْفَتُهُ “Siapa yang menyembunyikan bid’ahnya dari kita, tidak akan tersembunyi dari kita pertemanannya.”(al-Ibanah, 2/476, no. 498) Yahya bin Sa’id al-Qaththan menceritakan, tatkala Sufyan ats-Tsauri rahimahullah ...
Penjelasan Terhadap Hakekat Selebaran Dusta dan Palsu
PENJELASAN TERHADAP HAKEKAT SELEBARAN DUSTA dan PALSU Yang dinyatakan telah dibaca dan diizinkan penyebarannya oleh asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali Oleh asy-Syaikh ‘Abdullah al-Bukhari hafizhahullah Dalam “AL-LIQA AL-MAFTUH” bada Shalat Jum’at, 4 Shafar 1436 H/26 Desember 2014 M [LIVE ar.miraath.net] Aku katakan, telah sampai kepadaku pembicaraan tentang seorang yang tidak dikenal, tidak jelas identitasnya, dusta dan bohong pada apa yang dia tulis. Aku ingin agar selebaran yang beredar di tengah-tengah manusia, ada di hadapanku agar aku bisa menjelaskan KEDUSTAAN, ...
Tahdzir Fadhilatusy Syaikh Ubaid bin Abdillah Al-Jabiry Dari Penyeru Tabarruj: AHMAD AL-GHAMIDI
TAHDZIR FADHILATUSY SYAIKH UBAID BIN ABDILLAH AL-JABIRY DARI PENYERU TABARRUJ, AHMAD AL-GHAMIDI Diambil dari pertemuan hari Jumat di Masjid Jami ar Ridhwan, hari ini, yang disiarkan langsung dari Madinah Nabawiyyah setiap pekan melalui situs Miratsul Anbiya Pertanyaan: Semoga Allah berbuat baik kepada Anda. Penanya berkata, “Muncul di tengah-tengah kami seseorang yang bernama Ahmad bin Qasim al Ghamidi melalui media massa dan televisi. Dia menyerukan untuk menanggalkan hijab dengan alasan tidak ada nash/dalil dari al Kitab dan as Sunnah. Dia menyangka ...
Kolaborasi Halabiyun: Kumpulan Thullabul Hawa’ dan Syuhada Al Iskandar
KOLABORASI HALABIYUN: KUMPULAN THULLABUL HAWA’ DAN SYUHADA AL ISKANDAR Alhamdulillah was Sholatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa ‘Ala Alihi wa Ashabihi Waman Tabi’a Hudahu Ila Yaumil Qiyamah. Wa Asyhadu Alla Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lah Wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluhu, Amma Ba’du : Dalam Rangka mengamalkan ayat : وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (Adz Dzariyyat :55). Dan juga mengamalkan ayat : إِنَّ الَّذِينَ ...
Bolehkah Mengumpulkan Kesalahan Seorang Dai Untuk Membantahnya
BOLEHKAH MENGUMPULKAN KESALAHAN SEORANG DAI UNTUK MEMBANTAHNYA Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah Pertanyaan: Apa yang dilakukan oleh salah seorang penuntut ilmu berupa mencari-cari kesalahan sebagian dai, mengumpulkannya, dan mengeluarkannya dalam kaset dengan mengkhususkan setiap dai dalam sebuah kaset yang menyebutkan kesalahan-kesalahannya dan kekeliruan-kekeliruannya, apakah ini semua termasuk manhaj yang benar? Jawaban: Jika hal itu tujuannya adalah untuk menjelaskan kebenaran dan menjelaskan kesalahan, maka ini merupakan perkara yang baik, ini termasuk bagian dari mendakwahkan agama Allah, yaitu dengan kita menjelaskan kesalahan-kesalahan ...
Kritikan Ilmiyah Terhadap Kitab Al-Ibanah Karya Muhammad Al Imam ~ Bagian 6
KRITIKAN ILMIYAH TERHADAP KITAB AL-IBANAH KARYA MUHAMMAD AL-IMAM ~ 6 Asy-Syaikh Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah Muhammad Al-Imam berkata dalam Al-Ibanah hal. 168 (pada cetakan baru di hal. 187 –pent): ومرادنا من هذا البيان والإيضاح أن يعلم أن الإمام من المجرحين لا يقطع بجرحه في حق أي شخص من الأشخاص إلا أن يظهر منه ما لا يدفع، وأن يصير الجرح غير معارض من قبل أهل العلم. “Maksud kami dari penjelasan dan penerangan ini adalah agar diketahui bahwa seorang imam ...
Kritikan Ilmiyah Terhadap Kitab Al-Ibanah Karya Muhammad Al Imam ~ Bagian 5
KRITIKAN ILMIYAH TERHADAP KITAB AL-IBANAH KARYA MUHAMMAD AL-IMAM ~ 5 Asy-Syaikh Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah 11. Muhammad Al-Imam berkata dalam Al-Ibanah hal. 160 (pada cetakan baru di hal. 178 –pent): الفرق بين الغيرة على الحق وبين العدوان على العلماء والفضلاء. “Perbedaan antara kecemburuan dalam rangka membela kebenaran dengan permusuhan terhadap para ulama yang mulia.” Saya katakan: Penulis tidak menyebutkan kepada kita apa perbedaan dari dua perkara tersebut. perbedaan antara dua perkara tersebut adalah bahwasanya mengkritik berbagai kesalahan dan ...
Kritikan Ilmiyah Terhadap Kitab Al-Ibanah Karya Muhammad Al Imam ~ Bagian 4
KRITIKAN ILMIYAH TERHADAP KITAB AL-IBANAH KARYA MUHAMMAD AL-IMAM ~ 4 Asy-Syaikh Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah 8. Muhammad Al-Imam berkata dalam Al-Ibanah hal. 131 (pada cetakan baru di hal. 148 –pent): ليحذر طلاب العلم -الذين يقفزون إلى مرتقى صعب وهو النقد والرد- من التساهل في توثيق المعلومات، وعليهم إيرادها بنصها وذكر مصدرها. “Hendaklah para penuntut ilmu –yang mendaki jalan terjal yaitu kritikan dan bantahan– hendaknya berhati-hati dari sikap bermudah-mudahan dalam memastikan kevalidan data-data yang dijadikan sebagai bukti, dan hendaknya ...
Kritikan Ilmiyah Terhadap Kitab Al-Ibanah Karya Muhammad Al Imam ~ Bagian 3
KRITIKAN ILMIYAH TERHADAP KITAB AL-IBANAH KARYA MUHAMMAD AL-IMAM – 3 Asy-Syaikh Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah 5. Muhammad Al-Imam berkata dalam Al-Ibanah hal. 115 (pada cetakan baru di hal. 131 –pent): قاعدة: كثرة محاسن العالم مانعة من القدح فيه. “Kaedah: Banyaknya kebaikan seorang ulama menghalangi untuk mencelanya.” Dia juga berkata dalam Al-Ibanah hal. 126 (pada cetakan baru di hal. 143 –pent): العبرة بطريقة أهل الاستقامة لا بهفواتهم وزلاتهم. “Yang menjadi tolak ukur adalah dengan jalan yang ditempuh oleh orang-orang ...