BERSUNGGUH-SUNGGUH MENCARI LAILATUL QADAR
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
فينبغي ﺃﻥ ﻳﺘﺤﺮاﻫﺎ اﻟﻤﺆﻣﻦ ﻓﻲ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺧﺮ ﺟﻤﻴﻌﻪ
Oleh karena itu, hendaknya seorang mukmin bersungguh-sungguh mencari malam Lailatul Qadar pada keseluruhan sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).
ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺗﺤﺮﻭﻫﺎ ﻓﻲ اﻟﻌﺸﺮ اﻷﻭاﺧﺮ
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Carilah oleh kalian malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).”
ﻭﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ اﻟﺴﺒﻊ اﻷﻭاﺧﺮ ﺃﻛﺜﺮ
Malam Lailatul Qadar banyak terjadi pada tujuh hari terakhir (bulan Ramadhan)
ﻭﺃﻛﺜﺮ ﻣﺎ ﺗﻜﻮﻥ ﻟﻴﻠﺔ ﺳﺒﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ
Malam Lailatul Qadar mayoritasnya terjadi pada malam dua puluh tujuh.
ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻲ ﺑﻦ ﻛﻌﺐ ﻳﺤﻠﻒ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻴﻠﺔ ﺳﺒﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ
Hal ini sebagaimana sahabat Ubai bin Ka’b radhiallahu ‘anhu pernah bersumpah bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam kedua puluh tujuh.
ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ: ﺑﺄﻱ ﺷﻲء ﻋﻠﻤﺖ ﺫﻟﻚ؟
Ubai bin Ka’b radhiallahu anhu ditanya, “Berdasarkan apa engkau mengetahui hal itu?”
بِالْآيَةِ الَّتِي أَخْبَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لَا شُعَاعَ لَهَا
Ubai bin Ka’b radhiallahu anhu menjawab, “Berdasarkan tanda yang telah diberitakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kepada kami, bahwa matahari terbit ketika itu tanpa sinar yang menyilaukan.” (HR. Muslim no. 762)
📚 Lihat Majmu’ al-Fataawa 25/285