BENARKAH PARA ULAMA TIDAK MENGETAHUI REALITA
Asy-Syaikh Muhammad Aman Al-Jamy rahimahullah
Pertanyaan: Penanya mengatakan –dan dia yang bertanggung jawab atas isi pertanyaannya– bagaimana pendapat Anda tentang orang yang mengatakan bahwa ulama di negeri ini (Arab Saudi –pent) sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka, lalu penanya menyebutkan kata-kata yang mengandung celaan yang saya menganggap tidak tepat untuk disebutkan, saya cukupkan menyebutkan pertanyaannya sampai di sini saja.
Jawaban:
Cara ini adalah adalah cara yang membuat lari para pemuda, yaitu yang dilakukan oleh orang-orang yang berusaha membuat para pemuda lari menjauh dari para ulama. Kemudian pada waktu akhir-akhir ini mereka mulai membenturkan sebagian ulama dengan sebagian yang lain. Ini termasuk salah satu jenis fitnah yang dikobarkan oleh orang-orang pergerakan Islam dan para politikus yang mereka takut terhadap pengaruh para ulama terhadap para pemuda dan terhadap masyarakat. Mereka ingin mencela para ulama agar para ulama tersebut tidak mempengaruhi mangsa buruan mereka (para pemuda –pent). Sedangkan para ulama berusaha untuk menghalangi mereka dari mangsa buruan mereka. Jadi mau tidak mau harus mencela para ulama dan menuduh mereka telah bersikap basa basi dan bahwasanya mereka tidak mengetahui sedikitpun apa yang terjadi di dunia.
Subhanallah, bukankah para ulama mereka selalu berhubungan dengan dunia luar. Tidakkah kalian mendengar semisal acara tanya jawab Nuurun Alad Darb.
Berbagai pertanyaan tentang agama datang dari berbagai penjuru dunia semuanya. Para ulama kita hidup bersama dunia semuanya dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Namun anehnya bersamaan dengan itu semua, mereka dituduh tidak mengetahui sedikitpun yang terjadi di sekitar mereka. Mereka mengetahui apa yang terjadi di dunia seluruhnya (dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka –pent). Jadi kenapa muncul sikap yang rendah semacam ini?! Yaitu sikap seseorang yang tidak merasa diawasi oleh Allah ketika dia berani mengatakan ucapan semacam ini sebagai celaan terhadap para ulama.
Senin, 9 Shafar 1436 H