BENARKAH MEMBANTAH TIDAK AKAN MENYISAKAN SEORANG PUN
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Penanya: Berkaitan dengan bantahan sebagian manusia ada yang menyatakan bahwa tidak boleh membantah semua orang, karena kalau yang ini dibantah dan itu juga dibantah maka tidak akan tersisa pada kaum Muslimin pihak yang memberi nasehat. Maka apakah pernyataan semacam ini benar?
Asy-Syaikh:
Tidak benar, maksudnya bukan demikian.
Penanya: Ada tambahan penjelasan dari pertanyaan tersebut yaitu: sebagian manusia mengatakan bahwa tidak boleh membantah…
Asy-Syaikh:
Masalah-masalah ijtihad tidak boleh sebagian orang membantah sebagian yang lain, misalnya seseorang berpendapat bahwa makan daging unta membatalkan wudhu, sementara yang lain tidak berpendapat demikian. Semacam ini tidak boleh membantahnya.
Adapun mubtadi’ yang menyerukan bid’ah maka harus membantahnya. Karena bid’ah bukan medan ijtihad. Para Salaf mereka semuanya sepakat untuk melenyapkan bid’ah, tidak ada basa-basi padanya. Tetapi dalam masalah-masalah fikih yang manusia berbeda pendapat padanya dan masalah tersebut terbuka untuk ijtihad (tidak ada nash yang jelas –pent), maka tidak mungkin semua yang menyelisihimu dengan ijtihad engkau bantah. Karena kalau pintu ini kita buka maka jadilah semua manusia di dunia ini saling membantah.
Alih bahasa: Abu Almass
Selasa, 18 Jumaadal Ula 1435 H